Jakarta – PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) mendorong percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan di Indonesia yang dimulai dari bank pembangunan daerah (BPD). Persoalan yang tengah dihadapi perbankan daerah yakni transformasi digitalisasi, khususnya dalam pengembangan Open Application Programming Interface (API).
“Melalui kesempatan ini, kami mengajak BPD untuk saling berkolaborasi antar institusi guna menciptakan kenyamanan dalam penyelenggaraan sistem pembayaran bagi masyarakat, khususnya nasabah BPD,” ujar Direktur Utama Jalin, Ario Tejo Bayu Aji dikutip 15 Februari 2023.
Ario menambahkan bahwa seiring dengan banyaknya layanan pendukung finansial yang dapat diakses menggunakan API, dibutuhkan sebuah solusi teknologi yang dapat mengkoneksikan berbagai layanan yang dimiliki pelaku industri dalam satu platform yang easy to access dan easy to use.
Kebutuhan finansial ini, kata dia, memotivasi Jalin untuk turut mengembangkan solusi Open API Jalin yang dapat mengkoneksikan ekosistem finansial seperti institusi keuangan dan perbankan, e-commerce, korporasi, asuransi, fintech dan lainnya, ke ekosistem non finansial seperti merchant, biller, maupun public services melalui mekanisme Open API yang akan mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk integrasi antar layanan.
Sebelumnya Jalin juga telah mengembangkan layanan Payment Integrator yang dibangun sesuai dengan Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP).
Ario menjelaskan, bahwa ini merupakan komitmen nyata Jalin selaku Penyelenggara Infrastruktur Sistem Pembayaran (PIP) dalam memenuhi tata kelola yang sesuai standar regulator, menunjang kebutuhan industri, serta berkontribusi mempercepat digitalisasi keuangan nasional yang inklusif, termasuk melalui dukungan terhadap ekosistem BPD selaku salah satu agen pembangunan keuangan utama di daerah.
“Kita membutuhkan speed untuk bisa bersaing, speed dalam membaca potensi pasar, serta speed dalam berinovasi dan berkolaborasi,” ungkapnya.
Sementara itu menurut Head of Digital Product & Technology ASPI, Tata Martadinata, pemanfaatan open banking yang terus bertumbuh membuka banyak kesempatan bagi pelaku keuangan seperti perbankan dan fintech untuk mengeksplorasi model bisnis yang berbasis sharing infrastruktur demi efisiensi biaya operasional. Standar SNAP Pembayaran yang ditetapkan Bank Indonesia sebagai jawaban regulator atas isu relatif masih minimnya pengetahuan pelaku industri dalam mengelola API yang baik dan berkelanjutan.
“Kehadiran SNAP memastikan implementasi Open API pembayaran memiliki satu bahasa komunikasi yang terstandardisasi nasional. Standarisasi ini dilakukan demi mendukung ekonomi keuangan digital melalui interlink antara bank termasuk Bank Daerah/BPD dengan fintech untuk meningkatkan efisiensi sistem pembayaran. Diharapkan pengenalan SNAP melalui kegiatan ini juga bisa meningkatkan literasi perbankan daerah akan sistem Open API sehingga BPD tidak kalah bersaing dengan pemain-pemain besar nasional terutama di regionalnya,” tambah Tata.
Untuk mendorong perbankan bertransformasi dalam pengembangan Open Application Programming Interface, kegiatan Jalin BPD Forum pun digelar. Acara ini untuk memberikan headstart bagi perbankan daerah dalam lmemahami gambaran perkembangan industri keuangan digital, mendapatkan inspirasi peluang bisnis, serta memanfaatkan momentum dalam membuka kolaborasi antar institusi lintas regional yang lebih luas.
Kegiatan yang bertajuk “Synchronizing the National Financial System” ini diselenggarakan berkolaborasi dengan PT Synxchro Digitaltransformasi Indonesia. Gelaran Jalin BPD Forum yang diselenggarakan untuk pertama kalinya ini membahas berbagai isu strategis yang dihadapi perbankan daerah dalam mengakselerasi transformasi digitalisasi, khususnya melalui pengembangan Open API Pembayaran. (*)