Jakarta – Implementasi produk dan layanan digital di era digitalisasi seperti sekarang ini sudah menjadi suatu keniscayaan. Bahkan, kedepannya penggunaan produk dan layanan digital akan memberikan dampak positif bagi pendapatan perusahaan. Salah satunya, implementasi layanan cloud. Cloud adalah batu loncatan untuk mengatasi tantangan bisnis yang lebih besar. Para pemimpin bisnis ingin terus merasakan transformasi digital dan memperluas potensi organisasi mereka di dunia yang kian digital.
Menurut survei yang dilakukan oleh International Data Corporation Asia/Pacific (IDC), pasar layanan cloud publik di Asia/Pasifik diramalkan akan menyentuh angka 165,2 miliar dolar AS pada tahun 2026, dan satu dari tiga perusahaan diperkirakan akan menghasilkan lebih dari 30% pendapatannya dari produk dan layanan digital pada tahun 2023.
Oleh karena itu, Akamai Technologies, Inc. perusahaan cloud dunia, telah meluncurkan Akamai Connected Cloud. Layanan ini merupakan platform edge dan cloud yang terdistribusi luas untuk komputasi, keamanan, dan pengiriman konten yang mendekatkan aplikasi dan pengalaman serta menjauhkan dari ancaman siber.
Tom Leighton, Co-Founder sekaligus CEO Akamai menjelaskan layanan dan arsitektur komputasi cloud baru yang strategis ini akan tersedia di wilayah Asia Pasifik-Jepang (APJ). Dengan begitu, perusahaan dapat membangun, menjalankan, dan mengamankan beban kerja yang memiliki performa tinggi agar semakin dekat dengan bisnis dan pengguna yang terhubung secara online di mana pun.
Terdapat empat situs komputasi cloud skala perusahaan baru di wilayah APJ tersebut, yakni di Chennai, Osaka, Jakarta, dan Auckland. Layaknya 11 situs inti Akamai yang sudah ada, termasuk yang ada di Singapura, Sydney, Tokyo, dan Mumbai, situs-situs regional baru tersebut akan dihubungkan ke jaringan backbone Akamai—yang menghubungkannya ke jaringan edge paling terdistribusi di dunia. Situs-situs baru ini akan memuat layanan komputasi cloud dari Linode, dan menjadi acuan untuk situs-situs inti tambahan yang rencananya akan dirilis Akamai di seluruh dunia tahun ini.
“Kami melakukan pendekatan yang signifikan terhadap komputasi cloud—dengan pengalaman selama 25 tahun dalam menskalakan dan mengamankan jaringan internet bagi perusahaan-perusahaan terbesar di dunia. Akamai membangun cloud yang dibutuhkan pada dekade berikutnya. Kami menskalakan konten, yang mendekatkan pengalaman digital dengan pengguna. Kami menskalakan keamanan siber, yang menjauhkan bisnis dan pengguna dari ancaman. Pelanggan kami mengerti dan mempercayakan kami untuk hal ini. Kini kami berencana menskalakan komputasi cloud, untuk memberikan performa yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah kepada pelanggan,” ujar Tom, seperti dikutip 15 Februari 2023.
Sementara itu, Parimal Pandya, Senior Vice President, Sales, dan Managing Director, Akamai Asia Pasifik menuturkan, Akamai Connected Cloud diluncurkan saat transformasi digital di wilayah Asia Pasifik & Jepang tengah gencar-gencarnya. Saat organisasi berupaya mengatasi banyaknya infrastruktur dan kemampuan jaringan di seluruh pasar, sembari mengurangi biaya dan meningkatkan kelincahan lewat arsitektur multi-cloud dan sumber terbuka, ada peluang pertumbuhan cloud yang luar biasa.
Dalam membangun Akamai Connected Cloud, Akamai menambahkan situs inti dan terdistribusi pada jaringan backbone dasar yang sama, yang mendukung jaringan edge miliknya saat ini—menjangkau lebih dari 4.100 lokasi di 134 negara. Lebih khusus lagi, Akamai mendekatkan komputasi, penyimpanan, database, dan layanan lainnya dengan kalangan luas, industri, dan pusat TI.
“Harapannya, tercipta rangkaian komputasi, dari inti hingga edge, yang membuat perusahaan dapat lebih efisien membangun, menyebarkan, dan mengamankan beban kerja yang berjalan baik, yang memerlukan latensi milidetik satu digit dan jangkauan global. Industri-industri seperti media, game, vendor SaaS, ritel, dan pemerintah adalah contoh tingginya kebutuhan tersebut saat ini,” tutur Parimal, Selasa, 15 Januari 2023. (*) Ayu Utami