Jakarta – Mengamankan suplai bahan baku masih menjadi fokus PT Phapros Tbk (PEHA) di 2023. Salah satu anggota Holding BUMN Farmasi ini menyiapkan sejumlah strategi untuk menjamin pasokan sekaligus menjaga stabilitas harga bahan baku. Kedua hal ini penting untuk menjamin produk Phapros selalu tersedia di pasaran, dan harga tetap stabil.
Di tengah ekonomi global yang masih dibayangi ketidakpastian, perseroan melakukan melakukan pembelian bahan baku untuk jangka panjang. Misalnya saja melakukan perjanjian pembelian dengan produsen bahan baku untuk kebutuhan selama setahun. Namun pengiriman bisa dilakukan secara berkala, bisa 2 kali atau tiga kali dalam setahun.
“Setahun bisa dua kali atau tiga kali dikirim, tapi one price atau single price. Di mereka (produsen) ini lebih menguntungkan karena kita sudah berkomitmen pasti membeli. Misalnya kita ambil 10 ton, sudah pasti kita ambil tuh 10 ton, tidak boleh kurang dari itu. Sedangkan untuk kita juga menguntungkan karena single price. Kalaupun ada perubahan kurs sedikit-sedikit dianggap sebagai bagian plus minus-lah. Ini menjadi penting karena kita tidak tahu bagaimana kondisi ke depan,” ujar Zahmilia Akbar, Sekretaris Perusahaan PT Phapros Tbk dalam acara Phapros Media Brunch di Jakarta, Selasa, 27 Desember 2022.
Di samping itu, anak usaha Kimia Farma (KAEF) ini juga tidak hanya mengandalkan satu sumber (source) atau pemasok bahan baku. Saat ini, selain dari Eropa, Phapros juga membeli bahan baku dari India dan China. Alternatif source ini untuk memastikan ketersediaan bahan baku sehingga menjamin produk Phapros selalu tersedia di pasaran. Selain itu juga untuk menjaga harga bahan baku tetap kompetitif.
“Selain itu itu kami juga kadang memakai mata uang lokal. Misalnya dengan China, kita pakai Yuan, bisa lebih stabil dibandingkan dolar AS. Jadi sekarang kita menggunakan strategi itu,” ujarnya sembari menambahkan saat ini utilitas pabrik Phapro sudah di atas 90% atau sudah sangat optimal, sehingga menjadi lebih efisien. Perseroan pun mempunyai banyak ruang untuk mengantisipasi faktor-faktor yang tidak bisa dikendalikan secara internal.
Terlepas dari itu, pada 2023 Phapros akan mengembangkan inovasi alat kesehatan (alkes), terutama alkes untuk gigi dan tulang. Perseroan akan memperkuat kerjasama dan kolaborasi hilirisasi riset dengan penguruan tinggi dan rumah sakit. Sebut saja dengan Universitas Airlangga dan RSUD dr. Soetomo Surabaya. Dalam keterangan tertulisnya, Direktur Utama Phapros, Hadi Karodko mengatakan, hilirisasi riset nantinya akan mencakup transfer teknologi pada fasilitas produksi alkes milik Phapros.
“Target kami pada akhir 2023 alkes ini sudah bisa dipasarkan sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tambah Hadi.
Dari sisi kinerja, hingga kuartal III-2022, emiten farmasi ini membukukan kenaikan laba bersih sebesar Rp17,12 miliar, atau melonjak 57,335 year on year (yoy) ketimbang Rp10,88 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba disokong oleh pertumbuhan penjualan yang naik 14,24%, atau menjadi Rp876,43 miliar.
Perseroan optimis di kuartal IV-2022, kinerja akan mengalami peningkatkan. Apalagi mengingat penjualan salah satu produk utamanya, yakni Antimo yang tumbuh lebih dari 130% di kuartal III-2022. Momen libur akhir tahun diyakini akan mendongkrak penjualan Antimo secara signifikan. (*) Ari Astriawan