Jakarta – PT MNC Asia Holding Tbk Perseroan (BHIT) secara resmi telah memiliki 11.127.666.666 lembar saham atau setara dengan 44,09% PT MNC Energy Investments Tbk (IATA), berdasarkan hal tersebut BHIT menargetkan sebesar Rp4,20 triliun atau 16,5% sebagai kontribusi pendapatan.
Aksi korporasi tersebut dilakukan untuk melunasi surat sanggup IATA yang diterbitkan kepada BHIT, dalam rangka pengambilalihan PT Bhakti Coal Resources (BCR), perusahaan induk dari delapan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, mengatakan bahwa sektor energi telah resmi bergabung sebagai pilar ke-4 MNC Group dengan komitmen tersebut perusahaan yakin industri di bidang energi mampu membawa dampak signifikan kepada perusahaan.
“Dengan mengkonsolidasikan IATA ke dalam BHIT, kinerja keuangan Perseroan akan lari kencang, cash flow juga akan semakin sehat, sehingga dapat digunakan untuk mendukung inovasi dan ekspansi bisnis MNC Group secara keseluruhan,” ucap Hary dalam keterangan resmi di Jakarta, 18 November 2022.
Tidak hanya itu, IATA juga telah mengantongi cadangan batu bara sebanyak 332 juta MT. Namun, kegiatan pengeboran yang dilakukan IATA belum mencapai 20% dari 72.478 Ha keseluruhan area penambangan yang dimiliki, dengan kata lain, seluas 59.035 Ha diantaranya masih dalam proses eksplorasi, sehingga IATA yakin cadangan terbukti akan terus meningkat, setidaknya mencapai 600 juta MT untuk semua IUP.
Adapun, pada tahun 2023 produksi batu bara IATA ditargetkan dapat menembus 10 juta MT dan akan terus meningkat seiring bertambahnya proven reserves hasil eksplorasi serta bertambahnya kontrak pembelian dengan para trader batu bara di masa depan.
“Peluang akan selalu ada, tinggal bagaimana kita menyikapinya. Walaupun dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi global, MNC Group sigap menemukan peluang untuk selalu tumbuh dalam segala situasi,” imbuhnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra