Jakarta – Bank Neo Commerce (BNC) optimis penyaluran kredit perusahaan mampu mencapai Rp10 triliun sampai dengan Rp11 triliun pada tutup tahun ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Tjandra Gunawan, Direktur Utama BNC, dalam Media Gathering “Pentingnya Kolaborasi & Sinergi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi di Era Digital”, di Jakarta, Rabu, 16 November 2022. Ia menjelaskan, penyaluran kredit tersebut ditopang oleh dua produk andalan BNC, yakni produk lending (Neo Loan) dan kredit cicilan (Cash Installment).
Dari sisi penyaluran kredit, di posisi Kuartal III 2022 BNC telah mencatatkan kenaikan total kredit yang cukup signifikan, yaitu menjadi sebesar Rp8,9 triliun per September 2022, atau naik dari Rp3,84 triliun (131,77%) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hasilnya, pada sembilan bulan pertama 2022, pendapatan bunga bersih BNC secara yoy tumbuh secara signifikan, yaitu sebesar 350,78% atau menjadi Rp1,089 triliun.
Selain penyaluran kredit yang mencapai dua digit, Tjandra juga targetkan aset di akhir tahun ini mencapai Rp18 triliun. “Sementara, target 2023 justru kami cukup optimis dimana dalam bisnis plan kami, sudah kami canangkan kenaikan aset sebesar 20-30 persenan secara konservatif walaupun konsensus market hanya 10 persenan. Kami confident 2x lipat karena mengandalkan teknologi,” ujarnya.
Lebih lanjut, BNC juga sedang menyiapkan beberapa fitur baru yang rencananya akan launching tahun depan. “Kami juga ada fitur yang sedang digarap, yaitu QRIS Acquirer dan produktif lending yang keduanya sedang dalam proses di kuartal IV 2022. Semoga tahun depan bisa jalan,” tutupnya. (*) Ayu Utami