Jakarta – Industri perbankan secara masif mulai berlari kencang menuju digitalisasi untuk menyokong kegiatan bisnisnya. Seperti yang dilakukan PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) dengan menggunakan SAP Ariba Discovery untuk menjalankan sistem e-procurement.
Saat ini, KB Bukopin bergerak cepat mengimbangi model bisnis yang sedang berkembang dengan memperkuat sistem digital di aspek pengadaan barang/jasa.
Direktur Keuangan KB Bukopin Seng Hyup Shin menjelaskan, transformasi digital yang dilakukan KB Bukopin tidak hanya diterapkan pada sektor alur bisnis, tapi turut diimplementasikan pada sistem procurement dari sistem tradisional menjadi sistem digital. Langkah itu dilakukan untuk mewujudkan transparansi, efisiensi, dan peningkatan service level agreement (SLA).
“KB Bukopin senantiasa berkomitmen melakukan transformasi digital untuk efisiensi kegiatan operasionalnya,” ujarnya dikutip di Jakarta.
Dia menyebut, transformasi digital di sektor perbankan dijalankan dengan mendefinisikan ulang proses bisnis di era teknologi saat ini. Empat bidang utama transformasi digital yang dilakukan KB Bukopin saat ini yakni, proses, teknologi, data, dan perubahan organisasi.
Penggunaan SAP Ariba diyakini akan memperkuat posisi KB Bukopin dalam mengintegrasikan teknologi masa kini di bidang pengadaan dan manajemen aset.
Managing Director SAP Indonesia Andreas Diantoro mengatakan, inovasi SAP difokuskan pada penyiapan teknologi untuk memperkuat perusahaan bertransformasi digital.
“Teknologi bisa diintegrasikan ke dalam proses bisnis, sehingga pengambil keputusan terbantu karena memiliki rekomendasi otomatis berbasis data di seluruh proses. Tentu saja hal ini sangat penting di industri perbankan Indonesia, termasuk di Bank KB Bukopin,” katanya.
Andreas mengatakan, saat ini cakupan pengadaan yang telah dilakukan dan diakomodir melalui SAP Ariba sekitar 80% pengeluaran kantor operasional cabang dan 50% pengeluaran kebutuhan departemen di kantor pusat KB Bukopin. Selanjutnya, persentase ini akan terus ditingkatkan sehingga capaian yang ditargetkan.
“Nantinya ditargetkan 90% sampai 95% pengeluaran umum dan admistrasi bisa dilakukan melalui SAP Ariba, sehingga pengendalian atas proses pengadaan dapat dilakukan dengan lebih efektif,” tutupnya. (*) Ranu Arasyki