Bali – Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pekanbaru Madani (Perseroda) berhasil memboyong penghargaan di ajang Infobank 13th BPR Awards 2022. BPR milik Pemerintah Kota Pekanbaru ini meraih predikat “sangat bagus” di kelompok BPR beraset Rp50 miliar sampai dengan di bawah Rp100 miliar.
Perusahaan BUMD yang dinakhodai Akhmad Fauzi Lindung sebagai direktur utama ini memang berhasil membukukan kinerja gemilang sepanjang 2021. Lihat saja kreditnya yang bisa dipacu hingga tumbuh 76,86% year on year (yoy), dari Rp21,00 miliar menjadi Rp37,14 miliar. Hebatnya lagi, kredit yang tumbuh agresif dibarengi dengan perbaikan kualitas. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) berhasil ditekan ke level sangat rendah, yakni 0,24%, salah satu yang terendah di industri BPR. Angka itu juga jauh lebih baik dibandingkan NPL tahun sebelumnya, di kisaran 1,56%.
Adapun dari sisi DPK tumbuh konservatif di kisaran 4,27%, atau menjadi Rp22,30 miliar. Ini membuat loan to deposite ratio (LDR) BPR Pekanbaru Madani naik dari 74,23% menjadi 87,18%, terbilang di kisaran optimal. Perseroan juga memperkuat permodalan, di mana modal inti melonjak 39,34% menjadi Rp7,11 miliar.
Peningkatan signifikan juga terjadi dari sisi rentabilitas. Return on asset (ROA) naik dari 1,92% menjadi 2,77%. Begitu juga return on equity ratio (ROE) melesat dari 8,15% menjadi 13,85%.
BPR Pekanbaru Madani juga berhasil menjalankan bisnisnya dengan lebih efisien pada 2021. Indikasinya, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang berhasil ditekan dari 97,60% menjadi 84,22%. NIM-nya pun naik dari 8,09% menjadi 9,36%.
Bisnis yang tumbuh positif ditambah operasional yang makin efisien membuat laba BPR Pekanbaru Madani mengalami lonjakan tajam. Perseroan tercatat meraup laba sebesar Rp1,11 miliar, atau meroket 94,32% dibandingkan Rp570 juta di tahun sebelumnya. BPR ini menutup tahun 2021 dengan total aset mencapai Rp53,46 miliar, atau melonjak 53,22% secara tahunan. (*) Ari Astriawan