Solo – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa wilayah Surakarta memiliki ‘twin engine’ dalam upaya memajukan budaya. Hal ini terkait dengan eksistensi Kasunanan dan Mangkunegaran.
Hal itu diungkapkan Airlangga saat hadir dalam acara srawungan sanak mangkunegaran di Surakarta, Jawa Tengah (16/9). “Kalau diibaratkan pesawat, Solo itu seperti pesawat twin engine, satu mengkunegaran, satu kasunanan. Sejarahnya sebelum ada sejarah indonesia. Sejarahnya ada di situ,” kata Ketua Umum Golkar itu.
Menurut Airlangga, dua pusat kebudayaan Jawa tersebut memang perlu untuk terus dirawat, bahkan dimajukan. Untuk itulah, Airlangga meminta Walikota Surakarta Gibran Raka yang turut hadir untuk terus turut aktif melestarikan dua pusat kebudayaan tersebut.
“Pak Wali nitip, Kasunanan nitip juga, memang tidak sederhana. Tetapi kalau dirapihkan tambah rapih. Solo dengan dua pusat kebudayaan,” ujarnya.
Airlangga menyatakan, pemerintah, baik pusat dan daerah juga telah sangat berupaya untuk mendorong kemajuan pelestarian budaya di Solo. Ia menyontohkan seperti dalam momentum Presidensi G20, sejumlah working group diarahkan untuk menggelar kegiatan di Surakarta.
“Kita dorong dalam presidensi G20, kita punya banyak event, salah satu event yang didorong untuk menyelenggarakan di kota Solo yakni trade industry dan investment working group,” ungkapnya.
Untuk itulah, lanjut Airlangga, beberapa objek wisata menjadi penting untuk berbenah, termasuk keraton Mangkunegaran, sebagai etalase budaya.
Dalam acara Srawungan Sanak Mangkunegaran tersebut, Pengageng Kawedanan Satriyo Mangkunegaran KRMT Lilik Piarso Tirtodiningrat mengapreasiasi seluruh pihak yang merawat kebudayaan, terutama dalam konteks keraton mangkunegaran.
Ia juga berharap seluruh anak bangsa untuk selalu mempertahankan budayanya, tidak melupakan asal usulnya. Lilik juga mengapreasiasi pemerintah yang turut aktif melestarikan budaya dengan hadir dalam upacara adat apeman Yaqowiyyu di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. (*)