Dorong Pendanaan, Bank Jago Terus Perkuat Basis Nasabah 

Dorong Pendanaan, Bank Jago Terus Perkuat Basis Nasabah 

Jakarta – PT Bank Jago Tbk (Bank Jago) tengah berfokus dalam pengembangan kolaborasi dengan sejumlah ekosistem. Sehingga, memperkuat basis nasabah dan juga bisnis pendanaan (funding) yang telah mencapai lebih dari 3,9 juta nasabah pada akhir Agustus 2022 atau tumbuh lebih dari 175%.

“Kolaborasi menjadi kata kunci bagi Bank Jago untuk terus tumbuh positif dan solid. Untuk itu. Bank Jago akan terus memperluas dan memperdalam kolaborasi dengan sejumlah ekosistem,” ucap Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar, Rabu, 14 September 2022.

Ia menambahkan, pada Mei 2022, Bank Jago berkolaborasi dengan platform e-commerce jual beli mobil bekas terkemuka, yaitu PT Carsome Indonesia dalam menyalurkan kredit dan hingga akhir Juni 2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 34 institusi, termasuk 26 mitra dalam kerja sama penyaluran pembiayaan atau partnership lending.

Kemudian yang terbaru Bank Jago juga telah meningkatkan kolaborasi dengan Grup GoTo dalam mendukung GoPaylater Cicil, produk terbaru dari Tokopedia. Lalu, dalam produk pinjaman digital, Bank Jago memberikan dukungan pendanaan.

Selain itu, Bank Jago juga memperdalam kolaborasi dengan GoTo Financial dengan mengintegrasikan layanan ke dalam GoBiz, aplikasi untuk mitra usaha GoFood. Kedua kolaborasi ini melengkapi integrasi Bank Jago dengan Gojek dan GoTo Financial yang sudah dimulai sejak 2021 lalu.

“Partnership lending merupakan strategi Bank Jago untuk memperluas penetrasi pasar sekaligus menciptakan akses keuangan ke para pelaku UMKM serta masyarakat luas,” imbuhnya.

Hingga akhir semester I-2022, Bank Jago mencatat pertumbuhan positif dan solid pada jumlah nasabah, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), dan penyaluran kredit. Animo tinggi masyarakat terhadap Aplikasi Jago mendorong jumlah nasabah funding mencapai lebih dari 3,9 juta nasabah pada akhir Agustus 2022. Jumlah nasabah ini tumbuh lebih dari 175% dalam 6 bulan atau tercatat 1,4 juta nasabah pada akhir 2021.

Hal ini mendorong DPK tumbuh 253% secara year on year (yoy) menjadi Rp6,1 triliun pada akhir semester I-2022. Secara year to date (ytd), jumlah DPK yang dihimpun melesat 65,9% dibandingkan akhir 2021 yang tercatat Rp3,7 triliun. Struktur biaya dana semakin membaik yang tercermin pada rasio CASA terhadap total DPK menjadi 63%.

Kinerja positif juga ditunjukan dalam penyaluran kredit dan pembiayaan syariah yang tumbuh 234% secara yoy menjadi Rp7,3 triliun pada akhir semester I-2022. Secara ytd, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah meningkat Rp1,9 triliun atau tumbuh 35% dibandingkan akhir 2021 yang tercatat Rp5,4 triliun.

Peningkatan CASA berhasil menjaga beban bunga dan beban syariah tetap rendah, yakni Rp64 miliar pada kuartal II-2022. Sementara itu, pendapatan bunga dan pendapatan syariah Bank Jago meningkat 340% menjadi Rp705 miliar pada kuartal II-2022. Dengan demikian pendapatan bunga bersih tercatat Rp641 miliar atau tumbuh 361% secara yoy. Laba bersih setelah pajak hingga kuartal II-2022 sebesar Rp29 miliar, berbanding terbalik dengan kuartal II-2021 yang masih mencatatkan rugi.

Pertumbuhan DPK yang tinggi mendorong perbaikan rasio likuiditas atau loan to deposits ratio (LDR) menjadi 119% pada akhir kuartal II-2022 dari 146% pada akhir 2021. Bank Jago mencatatkan NIM 10,8% dan memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) 110%, cukup kuat untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan. Hingga akhir Juni 2022 Bank Jago mencatatkan total aset sebesar Rp14,6 triliun, tumbuh 44,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (*) Khoirifa

Related Posts

News Update

Top News