Jakarta – ALAMI, fintech peer-to-peer lending syariah tanah air meluncurkan Laporan Dampak (Impact Report) pada Selasa, 6 September 2021, di Jakarta, sebagai rekam jejak perjalanan serta komitmen perusahaan dalam memberikan dampak positif berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.
Impact Report ALAMI 2021 merupakan hasil yang diperoleh dari penyaluran pembiayaan produktif yang dilakukan perusahaan sepanjang tahun lalu. Dari laporan tersebut, ALAMI mencatat telah berkontribusi menciptakan 24.000 lapangan kerja baru di tengah pandemi yang terdiri dari 12.000 lapangan kerja formal dan 12.000 lapangan kerja informal.
Dari lapangan kerja ini pun telah berhasil tercipta penyaluran pembiayaan produktif di sektor ekonomi riil sepanjang 2021. Industri perdagangan & distribusi, sumber daya manusia & kepegawaian, pelayanan kesehatan, dan pertanian (perikanan) adalah empat industri strategis yang paling memberikan dampak nyata terhadap penyerapan lapangan kerja baru atau dengan porsi mencapai 50% dari akumulasi pembiayaan.
Dima Djani, CEO ALAMI Group mengatakan Impact Report ALAMI yang dirilis di kuartal ketiga tahun ini menjadi bukti bahwa ALAMI terdepan dalam inovasi dan memiliki pencapaian dengan penyaluran pembiayaan secara tepat sasaran sehingga memberikan dampak yang positif, baik secara ekonomi maupun sosial kepada masyarakat.
Pada akhir 2021, dari sebanyak lebih dari 68.000 pendanaan terdaftar, akumulasi total pembiayaan produktif ALAMI mencapai Rp1,5 triliun atau meningkat 500% dari tahun sebelumnya dengan penyaluran kepada 7.500 proyek UMKM di seluruh Indonesia.
Kemudian, ALAMI membukukan portofolio pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing) sebesar Rp223,8 miliar atau 14% dari total akumulasi pembiayaan hingga akhir Desember 2021. Pembiayaan berkelanjutan ini disalurkan untuk bisnis dengan inisiatif energi terbarukan, community empowerment, pertanian, dan perikanan.
Di sektor perikanan sendiri, ALAMI telah melakukan penyaluran mencapai Rp109 miliar. Tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat, penyaluran pembiayaan ALAMI juga memberikan manfaat secara tidak langsung kepada lebih dari 12.500 ibu hamil di desa terpencil atau sebanyak 3% dari jumlah ibu hamil di Indonesia per tahun.
Itu karena, ibu hamil di desa sekarang dapat memperoleh layanan dari perangkat ultrasonografi (USG) melalui lembaga kesehatan di daerahnya. Upaya ALAMI turut memberikan solusi terhadap isu tingkat kematian ibu yang meningkat 10 kali lipat ketika pandemi. Sehingga, penyaluran untuk sektor pelayanan kesehatan di akhir 2021 meningkat lebih dari 700% year on year.
Ia pun percaya, konsep syariah yang dijalani ALAMI–mengedepankan nilai keislaman untuk mengembangkan sistem ekonomi yang beretika, adil, dan memiliki tata kelola yang baik–sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
“Dalam hal ini, berbagai inisiatif yang dilakukan perusahaan terus menggabungkan inovasi bisnis dan kontribusi sosial. ALAMI gencar menyelenggarakan berbagai program diantaranya pemberdayaan mustahik, instalasi panel surya untuk wilayah terpencil, pemberian beasiswa kepada santri, serta pemberian ambulans sebagai bantuan mobilisasi masyarakat yang membutuhkan saat pandemi COVID-19,” katanya. (*) Ayu Utami