Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel) mengukir prestasi pada ajang 27th Infobank Awards 2022. Penghargaan ini sebagai apresiasi atas kinerja Bank Sumsel Babel yang cemerlang sepanjang 2021.
Berdasarkan rating bank versi Infobank 2022, bank yang dipimpin oleh Achmad Syamsudin sebagai direktur utama ini mendapatkan predikat “sangat bagus” dengan total skor 93,39%. Dari tujuh kriteria penilaian, Bank Sumsel Babel meraih nilai sempurna di sejumlah aspek, antara lain aspek efisiensi dan permodalan.
Bank Sumsel Babel juga mendapatkan nilai sempurna dari aspek penilaian kualitatif melalui nilai komposit (skor) good corporate governance (GCG) dan profil risiko (risk profile). Beberapa aspek lain juga meraih skor yang cukup tinggi bahkan mendekati sempurna seperti kualitas aset dan rentabilitas.
Di tahun 2021, Bank Sumsel Babel menjadi salah satu bank yang cukup efisien dalam menjalankan bisnisnya, terlihat dari rasio beban operasional/pendapatan operasional (BO/PO) yang cukup optimal di posisi 77,23%, ini lebih rendah dari 2020 yang mencapai 81,59%.
Beban operasional yang rendah turut mendongkrak net interest margin (NIM) hingga mencapai 6,95%. Perolehan ini merupakan yang tertinggi di antara seluruh bank pembangunan daerah (BPD) yang ada di Sumatera.
Selain meningkatkan efisiensi, bank yang 28,71% sahamnya dipegang oleh Provinsi Sumatera Selatan sebagai pemegang saham pengendali (PSP) ini juga fokus memperkuat permodalan.
Hingga Desember 2021, modal inti Bank Sumsel Babel tumbuh 10,28% atau membukukan Rp3,84 triliun. Artinya, Bank Sumsel Babel sudah memenuhi ketentuan modal Rp3 triliun yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 12 tahun 2020 tentang konsolidasi bank umum.
Sebagai informasi, kriteria penilaian yang digunakan birI hampir sama bahkan lebih berat daripada kriteria yang digunakan OJK. Penilaian kesehatan bank versi regulator mengacu pada profil risiko, good corporate governance (GCG), rentabilitas, dan permodalan.
Sedangkan, birI menambah kriteria-kriteria, seperti efisiensi dan pertumbuhan. Tahun ini birI mengikutsertakan 107 bank umum untuk dirating. Namun, setelah data terkumpul hanya didapati 101 bank yang memenuhi syarat, baik dari kelengkapan data maupun skor minimal 51%. (*) Dicky F.