Pemerintah Dorong Kemandirian Pesantren, Perkuat Ekonomi Nasional

Pemerintah Dorong Kemandirian Pesantren, Perkuat Ekonomi Nasional

Cirebon – Pesantren harus mulai membangun kekuatan ekonomi, sebagai penopang dan sekaligus menjadi motor pemberdayaan ekonomi. Pemerintah pun terus mendorong kemandirian pesantren dengan berbagai upaya. Pondok pesantren (ponpes) berperan penting dalam mendorong tumbuhnya kemandirian ekonomi bagi lingkungan ponpes itu sendiri dan juga sebagai penggerak ekonomi masyarakat di sekitarnya.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto seperti dikutip Minggu, 7 Agustus 2022. Menurutnya, sebagai institusi yang berada di tengah-tengah masyarakat, keberadaan ponpes selain memberikan pendidikan keislaman, juga harus mampu menjadi institusi yang mampu memberdayakan masyarakat untuk semakin mandiri ekonominya.

“Islam mengajarkan kita untuk menjadi manusia mandiri, bekerja keras, dan memanfaatkan alam yang dianugerahkan kepada manusia untuk kemaslahatan. Mengacu pada sejarah Nabi Muhammad SAW yang merupakan panutan kita semua, pada usia mudanya beliau telah memberikan contoh sebagai seorang wirausaha,” ujar Airlangga.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, dengan kemandirian ekonomi pesantren, diharapkan akan ikut mendorong perekonomian dan mempercepat pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19. Dengan demikian, tantangan-tantangan yang tengah terjadi saat ini, seperti tekanan global dan juga adanya varian Covid baru, dapat dihadapi Indonesia, sehingga perekonomian nasional senantiasa akan tumbuh positif dan dapat memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Di depan ribuan santri Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Airlangga Hartarto pun, mendorong pesantren untuk mendirikan usaha sendiri. Salah satunya pabrik sandal jepit. Ia menceritakan, salah satu pondok pesantren di Jawa Barat yang telah dibantu oleh pemerintah, untuk mendirikan pabrik sandal jepit. Jumlah santri yang mencapai puluhan ribu, menjadikan kebutuhan sandal jepit di pesantren juga tinggi.

Menurut Ketua Umum Partai Golkar ini,  pendirian pabrik sandal jepit sangat tepat. Selain untuk menghindari pencurian sandal jepit, pabrik sandal jepit juga bisa menjadi salah satu usaha untuk menopang ekonomi pondok pesantren. “Santrinya ada 20 ribu orang Kalau produksinya besar, dan jumlahnya juga berlebih, bisa-bisa sandal jepit tersebut kita ekspor,” ucap Airlangga  saat menghadiri Haul Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren.

Ia juga meminta kepada Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, yang menyertai kunjungan Airlangga ikut membantu mengembangkan perekonomian pesantren. Dengan jumlah santri yang mencapai puluhan ribuvorang, menurut Airlangga,  dirasa tepat untuk bisa memiliki pabrik sandal jepit. Selain pabrik sandal jepit, Airlangga menyarankan beberapa usaha lainnya, yang memungkinkan bisa dikembangkan oleh pihak pondok pesantren.

“Di Jawa Timur, ada pesantren yang punya usaha roti. Bisa juga nanti dibantu untuk mesin pembuatan kompos,” kata Airlangga.

Sementara itu, terkait perekonomian Indonesia, kata dia, terus mengalami pertumbuhan positif dalam tiga kuartal terakhir dan tercatat berada di atas 5% (yoy). Biro Pusat Statistik juga telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ke-2 tahun 2022 mampu menyentuh angka 5,44% (yoy). Hal itu mendorong optimisme dan sinyalemen positif bagi Pemerintah dan masyarakat terhadap prospek penguatan perekonomian nasional ke depan.

Dengan belum berakhirnya pandemi Covid-19 dan juga dunia yang masih harus menghadapi sejumlah konflik geopolitik, telah berdampak langsung pada stabilitas ekonomi dunia, dan dapat disebutkan bahwa saat ini dunia sedang mengalami situasi ketidakpastian.

“Dalam dua tahun terakhir untuk penanganan Covid-19 banyak larangan dibuat, termasuk tidak boleh mudik lebaran, tapi ini demi kesehatan kita. Sekarang situasinya sudah berbeda, alhamdulillah kita sudah Level 1. Meskipun dalam satu pekan masih ada sekitar 5 ribu orang tertular Covid-19, namun ini masih lebih baik daripada negara lain seperti Amerika Serikat dengan 120 ribu orang tertular per minggu, bahkan Jepang mencapai 200 ribu,” kata Airlangga.

Menko Airlangga melanjutkan bahwa di Indonesia sampai sekarang sudah diberikan 420 juta dosis vaksin, di mana dosis pertama telah mencapai 90% dari target dan dosis yakni 80% dari target. “Saya berterima kasih kepada para Kyai dan Ulama, karena berkat dukungannya membuat masyarakat mau divaksin dan kita menjadi salah satu yang terbaik di dunia,” tutur Airlangga.

Tren positif ekonomi saat ini harus terus dijaga hingga pemulihan ekonomi nasional dapat tercapai sepenuhnya. Pemerintah juga memiliki perhatian sangat serius dalam mengatasi kemiskinan ekstrem sebagai dampak dari pandemi Covid-19 ini.

Di samping itu, Pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong iklim ekonomi dan mempermudah dunia usaha. Berbagai program insentif diberikan kepada pelaku usaha agar dapat menstimulasi ekonomi dan pelaku usaha mampu bangkit dari dampak yang ditimbulkan pandemi.

“Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan melalui dunia perbankan dan lembaga keuangan mikro seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mendorong dunia usaha. Tentu berbagai kemudahan dan peluang itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menggerakan ekonomi masyarakat di setiap daerah,” papar Menko Airlangga lagi. (*)

Related Posts

News Update

Top News