Meski Ekonomi Tumbuh 5,44%, RI Perlu Waspadai Dampak Geopolitik Dunia

Meski Ekonomi Tumbuh 5,44%, RI Perlu Waspadai Dampak Geopolitik Dunia

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 tumbuh sebesar 5,44%. Namun di tengah pertumbuhan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengingatkan Indonesia tetap perlu mewaspadai kondisi geopolitik dunia yang terjadi.

“Geopolitik menjadi sesuatu yang riil dan Indonesia diminta untuk menangani dampak perang, bukan perang langsung tetapi dampak ekonomi karena antara perang dan ekonomi sudah tergabung, sanksi nya adalah ekonomi,” ujar Menko Airlangga dalam Forum Pemred, di Jakarta, Jumat, 5 Agustus 2022.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2022 ini didorong oleh industri ekspor, yang telah menjaga kestabilan ekonomi di masa pandemi.

“Oleh karena itu kita pro perdagangan multilateralism, ini menjaga pertumbuhan kita selama dua setengah tahun. pertumbuhan ekspor kita luar biasa 26 bulan bertutut-turut, di Juli positif perdagangan mencapai USD5 miliar,” ucapnya.

Selain itu, Indonesia juga masih menghadapi masalah covid yang belum selesai, dan juga faktor perubahan iklim juga membuat situasi tidak menentu, harga komoditas, dan inflasi.

“Kita menghadapi dunia yang sering disebut the perfect storm atau 5c yaitu covid belum selesai, konflik Ukraina Rusia melebar ke Taiwan di laut China timur, kemudian climate change yang membuat situasi tidak menentu, commodity price dan cost of living atau inflasi,” jelasnya.

Untuk itu, pemerintah terus berupaya menjaga daya beli masyarakat, dengan mendorong subsidi energi agar inflasi tetap terjaga. (*) Irawati

Related Posts

News Update

Top News