Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, suku bunga pinjaman dan simpanan terus menurun, sejalan dengan suku bunga acuan BI yang masih berada di angka 3,50%. Pada Mei 2022 rata-rata tertimbang suku bunga kredit tercatat sebesar 8,99%, turun 2 basis poin (bps) dibanding bulan sebelumnya 9,01%.
Berdasarkan data uang beredar Bank Indonesia yang dikutip di Jakarta, Senin, 27 Juni 2022 menyebutkan, selain suku bunga kredit, rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka juga mengalami penurunan pada hampir seluruh jenis tenor.
Suku bunga simpanan berjangka tenor 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan tercatat menurun, dari masing-masing 2,99%, 3,25%, 3,36%, dan 4,10% pada April 2022 menjadi 2,98%, 3,24%, 3,31%, dan 3,86% pada Mei 2022. Di sisi lain, suku bunga simpanan berjangka 1 bulan tercatat stabil sebesar 2,83% pada bulan laporan.
Bank Indonesia pun mencatat, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Mei 2022 tercatat Rp7.266,8 triliun, atau tumbuh 10,1% (yoy), melambat dibandingkan bulan sebelumnya (10,3%, yoy). Perkembangan DPK terutama disebabkan oleh perlambatan tabungan dan simpanan berjangka.
Berdasarkan golongan nasabah, perlambatan tabungan serta simpanan berjangka terjadi baik pada golongan nasabah perorangan maupun korporasi.
Pada Mei 2022, tabungan tercatat tumbuh 13,1% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 15,7% (yoy), terutama di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Sementara itu, simpanan berjangka mengalami kontraksi sebesar 0,4% (yoy), berbalik arah dari pertumbuhan positif 0,9% (yoy) pada bulan sebelumnya, terutama pada bank yang berlokasi di DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Di sisi lain, pertumbuhan giro meningkat dari 18,6% (yoy) pada April 2022 menjadi 23,6% (yoy) pada bulan Mei 2022, baik pada giro rupiah maupun valas. (*)