Solo – Asisten II Sekda Provinsi Jawa Timur Jumadi mengatakan, sinergitas yang harmonis antara pemerintah daerah Provinsi Jawa Timur dengan bank pembangunan daerah (BPD) Jawa Timur (Bank Jatim) membuat bank mampu melewati masa-masa krisis akibat pandemi Covid-19 dengan kinerja yang menawan. Selain itu, sinergi yang kuat antara keduanya membuat aklerasi pertumbuhan ekonomi daerah semakin kencang.
Jumadi tidak memungkiri saat ini masih terdapat afirmasi kebijakan untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) sehingga perlu adanya dukungan dari pemerintah daerah terutama dalam bentuk kebijakan yang perlu program khusus. Karena itu, Jumadi mengungkapkan dari awal kebijakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa adalah memperkuat Hubungan operator dan regulator melalui kebijakan yang dinamis.
“Kenapa demikian? Karena masih ada afirmasi policy. Kita tidak memungkiri kluster masyarakat kita terutama di UMKM itu ada yang ultra mikro maupun ultra mikro. Inilah afirmasi yang perlu kita support, walaupun Bank Jatim juga tetap akan bermain di segmen korporasi,” ujar Jumadi dalam acara Infobank Top BUMD Award 2022, di Solo, Kamis 19 Mei 2022.
Jumadi menjabarkan, perlunya perkembangan kebijakan yang dinamis antara pemerintah dengan operator pelaksana dalam hal ini BUMD. Keberhasilan sinergitas pemerintah dengan BPD dalam hal ini tercermin dalam layanan dan jasa Bank Jatim yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat Jawa Timur. Menurutnya semua dapat terbangun dengan baik karena ada ruang-ruang pertemuan kelembagaan antara pemerintah daerah, OJK, BI dengan bank pelaksanaan BUMD, khususnya Bank Jatim dan BPR.
“Ini yang barangkali menjadi sesuatu sehingga Bank Jatim selama dua tahun pandemi kemarin mampu beradaptasi dengan baik dan mampu meningkatkan kapasitas kita di Pemprov yang sudah hampir Rp400 miliar dividennya,” Tandasnya. (*) Dicky F.