Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada April 2022 mencapai 0,95% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,98. Kepala BPS, Margo Yuwono mengungkapkan peningkatan kali ini cukup tinggi jika dibandingan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 0,66% atau naik 0,29% dalam sebulan.
Adapun BPS mencatat tingkat inflasi tahun kalender (Januari–April) 2022 sebesar 2,15% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2022 terhadap April 2021) sebesar 3,47%. Penyumbang inflasi utama pada bulan April ini berasal dari komoditas Minyak Goreng, Bensin (BBM), Daging Ayam Ras, Tarif Angkutan Udara, dan Ikan Segar
“Secara month-to-month, inflasi April sebesar 0,95%. Kalau kita tarik ke belakang, ini merupakan angka tertinggi sejak Januari 2017. Kalau secara year-on-year, inflasi April tercatat 3,47% dan jika ditarik ke belakang, angka ini tertinggi sejak Agustus 2019,” ucap Margo pada paparan virtualnya, Senin, 9 Mei 2022.
Dari 90 kota yang dipantau, BPS melihat seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,58% dengan IHK sebesar 113,46 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 0,22% dengan IHK sebesar 110,58.
Adapun inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,76%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,28%;
Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,66%; kelompok kesehatan sebesar 0,31%; kelompok transportasi sebesar 2,42%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,20%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,55%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,75%.
Sedangkan, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01%. Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; dan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra