Jakarta–Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini menjadi tantangan utama perbankan dalam menghadapi persaingan yang kian keras pada masa akan datang. Era digital membawa perubahan besar dalam tingkah laku nasabah bank.
Penggunaan teknologi di bidang perbankan sangatlah penting dalam mempercepat inklusi finansial. Oleh sebab itu, regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) pun terus mendorong perbankan nasional untuk dapat menyeimbangi tingkah laku nasabah yang sudah masuk dalam era digital.
Chairman Infobank Institute Eko B. Supriyanto berpendapat, bahwa saat ini perkembangan teknologi di dunia sudah berubah dan bisnis perbankan pun juga harus dirubah. Menurutnya, masa depan bisnis perbankan harus menyeimbangi teknologi yang terus mengalami perkembangan pesat saat ini.
“Dunia sudah berubah, bisnis juga berubah. Masa depan perbankan adalah teknologi mobile. Perkembangan ini harus direspon bank. Pertumbuhan digital sangat pesat dan baik,” ujar Eko, di Jakarta, Kamis, 14 April 2016.
Terlebih, industri e-commerce mempunyai prospek yang sangat cerah di Indonesia dan diperkirakan akan terus berkembang karena meningkatnya angka melek internet yang sudah menjangkau lebih dari 100 juta orang di Indonesia, sehingga berpeluang mendongkrak pertumbuhan ekonomi negara.
Melihat kondisi tersebut, kata Eko, industri perbankan harus melihat peluang pertumbuhan e-commerce yang diperkirakan dapat tumbuh pesat. Oleh sebab itu, dirinya mengingatkan perbankan untuk dapat meningkatkan bisnis digitalnya seperti transaksi nontunai dan sebagainya.
“Dengan begini, biaya bank juga lebih efisien. Saat ini pelaku UMKM lebih cenderung memasarkan produknya dengan digital. Mereka tumbuh sangat baik. Ini yang harus dilihat perbankan kita,” tutup Eko. (*)
Editor: Paulus Yoga