Jakarta – Bank Indonesia (BI) kembali mencatatkan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia atau capital inflow pada minggu terakhir di Maret 2022 dengan total sebesar Rp1,95 triliun.
“Berdasarkan data transaksi 4-7 April 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp1,95 triliun,” jelas Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, akhir pekan lalu.
Lebih lanjut, Erwin menjelaskan, aliran modal asing masuk paling besar dari aksi beli di Pasar Saham senilai Rp2,78 triliun namun diikuti oleh aksi jual di pasar Surat Berharga Negara sebesar Rp0,83 triliun.
Jika diakumulasikan, aliran modal asing sampai dengan 7 April 2022 year-to-date (ytd), terjadi transaksi nonresiden jual neto Rp34,11 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp34,46 triliun di pasar saham. Premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke level 87,20 bps per 7 April 2022 dari 83,84 bps per 1 April 2022, seiring risk off di pasar keuangan global.
Di sisi lain, untuk inflasi, berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu I April 2022, perkembangan sampai dengan minggu pertama April 2022 diperkirakan sebesar 0,68% (mtm). Secara tahun kalender sebesar 1,89% (ytd), dan secara tahunan sebesar 3,20% (yoy).
Komoditas utama penyumbang inflasi April 2022 sampai dengan minggu pertama yaitu minyak goreng (0,24%, mtm), bensin (0,18%, mtm), daging ayam ras (0,08%, mtm), bahan bakar rumah tangga (0,04%, mtm), cabai merah dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,03% (mtm), sabun detergen bubuk/cair (0,02%, mtm), daging sapi, bawang putih, tempe, jeruk, bayam, kangkung, ayam goreng, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu tomat (-0,02%, mtm) dan angkutan udara (-0,01%, mtm). (*)