Jakarta – Chief Executive Officer (CEO) Citibank Indonesia menjelaskan betapa pentingnya kemajemukan atau diversity bagi kemajuan pelayanan dan bisnis lembaganya. Menurutnya, diversity perlu dipromosikan terus menerus agar organisasi memiliki cara pandang yang beragam dalam menyelesaikan suatu masalah.
“Citibank Indonesia memiliki sekitar 2.000 karyawan. Dari 2.000 karyawan ini, 56,5% adalah perempuan dan 43,6% adalah pria. Lalu, kalau kita lihat generational diversity itu baby boomers itu sekitar 4,4%. Kemudian, gen X sekitar 30%, gen Y 21%, dan gen Z 8%. So, we have this diversity,” ujar Batara, pada sesi CEO’ Sharing di Infobank Digital Brand Award 2022, di Jakarta, Kamis, 7 April 2022.
Ia mengatakan bahwa berbicara perbedaan adalah tentang pengelolaan. Mengelola perbedaan perlu dilakukan dengan baik, agar perbedaan yang ada menghapuskan keseragaman pemikiran. Pengelolaan ini harus dilakukan melalui kolaborasi yang solid.
“Bagaimana caranya seorang baby boomers seperti saya bisa kerjasama dengan generasi milenial dan generasi X dan generasi Z. So, generational diversity brings a lot of strength to the company, sehingga we don’t think alike. Jadi, ada input dari generasi X, generasi Y, generasi Z, dan juga baby boomers,” terangnya.
Begitu pula dengan race diversity dan experience diversity. Hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi Citibank, dimana bila jumlah pegawai yang memiliki pengalaman dan pengetahuan terkait budaya Citibank terlalu sedikit, maka dapat menjadi bumerang bagi organisasi sendiri.
“Experience diversity ini is very important, karena sekarang di Citibank Indonesia, hanya 26% yang bekerja di atas 10 tahun. Sedangkan saya sudah bekerja 34 tahun di Citibank. Berarti saya sangat mengerti culture Citibank. Ini ada bagusnya, ada jeleknya. Kalau misalnya terlalu sedikit yang mengerti culture Citibank itu apa sih, itu juga tidak bagus,” ungkapnya. (*) Steven Widjaja