Bank BJB Ajak Anak Muda Jadi Petani Milenial di Jabar

Bank BJB Ajak Anak Muda Jadi Petani Milenial di Jabar

Bandung – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) secara konsisten mengajak anak muda untuk menjadi Petani Milenial yang merupakan program unggulan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melalui permodalan dan pemberdayaan. Program ini adalah Program Unggulan Provinsi Jawa Barat untuk menjawab persoalan sektor pertanian dengan menggandeng milenial, mitra petani muda, dan pemangku kepentingan Jawa Barat.

Kolaborasi ini menjadikan Inaugurasi 24 Maret 2022 di Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai milestone perwujudan rumah besar Program Petani Milenial. Komiten bank bjb ini terlihat dalam acara Inaugurasi Petani Milenial yang berlangsung secada Hybrid Event dan terlaksana dengan protokol kesehatan Covid-19 ketat.

Jumlah peserta pada inaugurasi Petani milenial tahun 2021 berjumlah 1.249 orang, yang diikuti secara offline oleh 300 orang perwakilan dan sisanya mengikuti secara online melalui media yang telah disediakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Para petani yang mengikuti kegiatan berasal dari :
1. Binaan bank bjb
2. Binaan Bank Indonesia
3. Binaan IPB
4. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
5. Dinas Perkebunan
6. Dinas Kehutanan
7. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan
8. Dinas Kelautan dan Perikanan
9. Binaan PT. Agro Jabar

Direktur Komersial dan UMKM bank bjb Nancy Adistyasari mengatakan bank bjb senantiasa menjadi mitra strategi dalam mendukung berbagai program yang dijalankan Pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

“bank bjb akan selalu hadir mendukung penuh program Petani Milenial yang merupakan program unggulan Pemda Provinsi Jabar,” ujar Nancy pada keterangannya beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan bank bjb menyalurkan kredit bagi Petani Milenial melalui 2 skema yaitu Direct dan Closed Loop. Skema Direct, yakni penyaluran kredit secara langsung pada petani yang feasible dan bankable serta memiliki pengalaman mumpuni di bidang pertanian.

Sedangkan skema Closed Loop, yakni penyaluran kredit dengan skema kemitraan dimana petani berbudidaya sesuai dengan pasar yang tersedia dari offtaker. Petani akan memperoleh pendampingan dari offtaker selama budidaya dan hasil panen akan langsung dibeli offtaker yang berperan sebagai avalist baik untuk kreditnya maupun hasil panennya. Dengan pola kemitraan ini diharapkan selepas mengikuti program petani dapat berdikari. Adapun komoditas yang termasuk dalam Program Petani Milenial di antaranya :
• Tanaman pangan: padi, jagung, ubi jalar, sorgum, kacang tanah, kedelai.
• Hortikultura: tanaman hias, ginseng.
• Perkebunan: gula aren, kopi, cengkeh, tebu, tembakau, karet, lada, vanili, teh.
• Kehutanan: lebah madu, jamur kayu.
• Peternakan: burung puyuh, ayam, kelinci, sapi dan domba.
• Perikanan: nila, lele, udang vaname.

Lebih lanjut Nancy menjelaskan bank bjb akan memberikan bantuan modal kepada Petani Milenial melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Besaran kredit ini tergantung RKU (Rencana Kerja Usaha) atau bisnis plan yang disampaikan oleh petani atau offtaker.

Sejak kick off sampai dengan saat ini total pembiayaan yang telah tersalurkan mencapai kurang lebih Rp66,5miliar kepada 362 debitur, dengan kualitas kredit atau rasio Non Performing Loan (NPL) yang terjaga dengan baik di level 0%. Dalam inaugurasi ini, 230 debitur bank bjb turut mengikuti prosesi tersebut hadir 141 orang secara online dan 89 orang secara offline.

Selain itu, bank bjb menyediakan layanan perbankan dan perencanaan keuangan bagi para petani milenial, serta menyediakan ID Card yang berfungsi sebagai ATM bagi para petani milenial (ATM Co-Branding).

“Bank bjb berperan sebagai koordinator pembiayaan melalui pemberian kredit dan memberikan pemberdayaan bagi para petani milenial,” kata Nancy.

Menurutnya, program Petani Milenial punya tujuan yang sangat penting demi mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian Jabar yang memiliki inovasi, gagasan dan kreativitas. Program ini juga diharapkan bisa menahan laju urbanisasi sehingga bisa memberikan kesempatan kepada anak muda korban PHK di masa pandemi, atau mereka yang baru lulus dari perguruan tinggi, serta keluarga petani untuk turut berkontribusi memajukan perekonomian desa. (*)

Related Posts

News Update

Top News