Jakarta–Federal International Finance (FIF Group) menargetkan pembiayaan tahun ini sekitar Rp30 triliun lebih. Angka tersebut meningkat sekitar 13% dibanding realisasi 2015 sebesar Rp27,3 triliun.
Direktur Utama FIF Suhartono menjelaskan, dari target tersebut porsi pembiayaan terbesar masih dikuasai sepeda motor baru yakni sekitar 69-70%. Sementara untuk sepeda motor bekas 18% dan elektronik 13%.
“Sisanya baru ada pembiayaan proyek dengan OJK disektor maritim, umroh, dan haji,” terangnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu, 6 April 2016.
Suhartono mengakui, memang secara industri penjualan sepeda motor hingga kuartal I 2016 menurun sebesar 6%. Namun dirinya mengklaim bahwa pembiayaan kredit motor di FIF meningkat 6% hingga Maret 2016.
“Dan saya optimis tahun ini akan naik, karena pertama harga BBM kan turun. Dari sejarah yang saya tahu ketika BBM turun itu penjualan motor naik. Kemudian kalau kita lihat pembangunan infrastruktur dari pemerintah kan mulai tumbuh. Kebutuhan-kebutuhan itu biasanya terjadi di sepeda motor,” imbuhnya.
Selain dukungan dari situasi perekonomia, Suhartono menjelaskan, biasanya siklus penjualan kendaraan sepeda motor akan naik di kuartal II. Terlebih hari raya lebaran tahun ini ada di kuartal II.
Sementara untuk kualitas pembiayan FIF juga masih optimis. Dimana hingga kuartal I 2016 non performing fund (NPF) berada di level 1,42%. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga