Jakarta – Perusahaan telekomunikasi dan media dari Jepang, SoftBank Group mengkonfirmasi bahwa mereka tidak berinvestasi dalam proyek Indonesia untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan. Meskipun demikian, perusahaan akan tetap berkomitmen untuk mendukung startup-startup di Indonesia.
“Kami tidak berinvestasi dalam proyek ini, tetapi kami terus berinvestasi di Indonesia melalui perusahaan portofolio SoftBank Vision Fund,” jelas SoftBank seperti dikutip dari Nikkei Asia di Jakarta.
Pada Januari 2020 lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengklaim SoftBank berminat untuk berinvestasi pada pembangunan IKN dengan nilai mencapai US$100 miliar. Lalu, Indonesia menunjuk Masayoshi Son sebagai Ketua Dewan Pengarah IKN bersama Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed Al Nahyan atau MBZ.
Dengan mundurnya SoftBank dari proyek IKN, pemerintah pun masih mengkaji struktur organisasi otorita yang akan mengurusi pembangunan ibu kota. Struktur Otorita IKN akan tertuang dalam peraturan presiden (Perpres).
Sebagai informasi, SoftBank adalah investor besar di Indonesia dengan saham di perusahaan seperti konglomerat internet GoTo dan Grab yang berbasis di Singapura. Vision Fund keduanya baru-baru ini berinvestasi di Funding Societies berbasis di Singapura, yang mengoperasikan layanan pinjaman digital di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra