Jakarta–Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Maret 2016 terjadi inflasi sebesar 0,19% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,75. Sementara tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2016 terhadap Maret 2015) sebesar 4,45%.
Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2016 tercatat sebesar 0,62%. Untuk komponen inti pada Maret 2016, terjadi inflasi sebesar 0,21% dengan tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Maret) 2016 sebesar 0,80% dan tingkat inflasi komponen inti tahunan (Maret 2016 terhadap Maret 2015) sebesar 3,50%
Kepala BPS Suryamin mengatakan, Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan 0,69%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,36%, kelompok sandang 0,55%, kelompok kesehatan 0,30% dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,03%.
“Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yakni kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,07% dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,22%,” ujarnya di Jakarta, Jumat 1 April 2016.
Dari 82 kota IHK, 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi 1,18% dengan IHK 123,05 dan terendah terjadi di Yogyakarta, Malang, Tangerang, dan Singkawang masing-masing 0,02% dengan IHK masing-masing 121,00, 123,69, 131,06, dan 122,89.
“Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 1,22% dengan IHK 127,63 dan terendah terjadi di Mamuju 0,02% dengan IHK 122,23,” tutup Suryamin. (*)
Editor: Paulus Yoga