Jakarta–Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan mengalami penurunan hingga Februari 2016. Pelambatan penyaluran kredit terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI).
Seperti dikutip dari laman BI, di Jakarta, Kamis, 31 Maret 2016, posisi kredit yang disalurkan perbankan tercatat Rp3.996,6 triliun pada akhir Februari 2016, atau tumbuh 8% secara tahunan (yoy), melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 9,3% (yoy).
Sementara dari sisi suku bunga kredit mengalami penurunan. Pada Februari 2016, suku bunga kredit tercatat 12,79%, turun dibanding bulan sebelumnya sebesar 12,83%. Untuk suku bunga simpanan berjangka 1, 6, dan 12 bulan tercatat masing-masing 7,32%, 8,43%, dan 8,40%, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 7,51%, 8,50%, dan 8,43%.
Sedangkan pada suku bunga simpanan berjangka 3 dan 24 bulan masing-masing tercatat sebesar 7,97% dan 9,10%, atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,90% dan 9,06%.
Menurunnya pertumbuhan kredit perbankan ini, telah mempengaruhi perlambatan Likuiditas perekonomian uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2016 yang tumbuh 7,2% (yoy). Angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,7% (yoy).
Berdasarkan komponennya, perlambatan M2 bersumber dari komponen M1 dan Uang Kuasi (simpanan berjangka dan tabungan, baik rupiah maupun valas, serta giro valas) yang masing-masing tumbuh 11,6% (yoy) dan 5,9% (yoy), lebih rendah dibandingkan 14,0% (yoy) dan 6,3% (yoy) pada bulan sebelumnya. (*)
Editor: Paulus Yoga