Tangkal Serangan Siber, Persoalan SDM jadi Tantangan Utama

Tangkal Serangan Siber, Persoalan SDM jadi Tantangan Utama

Jakarta – Cyber attack atau serangan siber masih menjadi momok mengkhawatirkan di era digital. Banyak pihak berupaya merancang banyak solusi untuk menangkal serangan siber. Namun, rintangan utama penangkalan serangan siber ternyata terletak pada sumber daya manusia.

Menurut Eric Buntoro selaku Associate Partner McKinsey and Company Indonesia, persoalan talent adalah persoalan sukar dewasa ini. Mulai dari kurangnya talent-talent unggul di market, kompetisi juga semakin ketat, sehingga sulit pula untuk mempertahankan SDM unggul pada suatu korporasi.

“Dan dari proses bisnis internal pun, cyber attack dapat terjadi. Oleh karena itu, kita butuh sumber daya manusia atau talent yang baik untuk menangkal serangan siber. Tapi tantangan terbesar adalah mendapatkan talent yang unggul, karena persaingannya ketat, dan untuk mempertahankannya pun juga susah. Maka, kita juga harus berupaya untuk mempertahankannya juga. Jadi, persoalan talent ini memang sukar,” ujar Eric, di webinar bertajuk “Retail Bank Mapping 2022: The Rise of Neobank vs Cyber Crime” pada rangkaian acara Satisfaction, Loyalty, and Engagement (SLE) Award 2022, yang diadakan Infobank dan Marketing Research Indonesia (MRI), 17 Februari 2022.

Eric menjelaskan, bahwa SDM yang unggul menjadi vital, karena para pelaku cyber attack sudah beraktivitas layaknya profesional dan terorganisir dengan spesialisasi skill pada bidang tertentu dalam melakukan serangan siber.

“Dan mereka menawarkan jasanya secara profesional di darkweb. Ini tidak semuanya bisa dialihkan ke IT division karena sangat tidak efektif. Jadi, para bank harus lakukan simulasi sebelum ransomware atau cyberattack terjadi, seperti berkolaborasi dengan aparat atau organisasi lainnya,” jelasnya lagi. (*) Steven Widjaja

Related Posts

News Update

Top News