Jakarta – Forum komunikasi dan konsultasi antara pelaku bisnis global, Business 20 (B20) Indonesia telah membentuk 6 satuan tugas atau task force dan 1 action council. Satgas dan action council ini dipimpin oleh para eksekutif dari berbagai perusahaan di tanah air yang akan memimpin diskusi para pemimpin bisnis, pejabat pemerintah maupun asosiasi bisnis yang tergabung dalam negara G20.
Shinta W. Kamdani selaku ketua penyelenggara B20 yang juga merupakan Koordinator Wakil Ketua Umum (WKU) III Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kadin, mengatakan satgas ini akan berdiskusi untuk mencapai sebuah rekomendasi kebijakan bagi pemerintah.
“Outcome yang paling penting daripada B20 ini adalah 3 hal, pertama rekomendasi kebijakan yang diberikan dari task force. Kedua legacy yang dihasilkan dari B20 dan ketiga indonesia sendiri sebagai tuan rumah untuk bisa mendatangkan investasi,” ujarnya dalam pertemuan perdana task force dan action council di Fairmount Hotel, Jakarta, 28 Januari 2022.
Masing-masing task force ini akan membahas berbagai kebijakan dan isu global seperti energi, pendidikan, anti-korupsi hingga crypto currentcy. Kebijakan yang akan dibahas tidak hanya untuk Indonesia tapi untuk banyak negara.
Misalnya, task force bidang Future of Work & Education yang dipimpin oleh presiden direktur PT Astra Otoparts Tbk, Hamdani D. Sali yang akan fokus membahas soal pemerataan pendidikan dan kebutuhan tenaga kerja. “Pendidikan yang kita fokuskan tentu pendidikan yang dibutuhkan dengan dunia kerja, termasuk kita juga mendorong bagaimana agar dapat melembagakan sektor-sektor informal dan sebagainya,” ucap Hamdani.
Sementara, task force bidang Energy, Sustainability & Climate yang dipimpin oleh presiden direktur Pertamina Nicke Widyawati akan fokus membahas tiga poin sentral yaitu, aklerasi transisi energi hijau, transisi energi yang berkeadilan dan terjangkau rakyat dan kerjasama global mengatasi kesulitan energi di masa transisi.
“Terutama Indonesia sebagai negara berkembang pertama yang jadi pemimpin G20, kita sangat memperhatikan jangan sampai transisi ini pada akhirnya membuat rakyat mendapatkan kesulitan,” tambah Wakil Ketua Satgas Energy, Sustainability & Climate, Agung Wicaksono.
Isu mengenai money laundry dan terrorist financing juga akan di bahas dalam Integrity and Compliance task force. Selain itu, mengenai anti korupsi dan corporate governance juga dibahas dalam satuan tugas yang dipimpin oleh Direktur PT Bank Central Asia (BCA), Haryanto Tiara Budiman ini.
“Jadi isu – isu terkait money laundry dan terrorist financing menjadi sangat penting apalagi bukan menggunakan cara-cara konvensional tapi menggunakan cara baru, seperti crypto currentcy dan hal-hal seperti itu,” jelas Haryanto.
Adapun enam ketua satgas dan action council yang telah dibentuk sebagai berikut:
- Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Chair of Digitalization Task Force)
- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) (Chair of Energy, Sustainability & Climate Task Force)
- CEO INA Ridha Wirakusumah (Chair of Finance & Infrastructure Task Force)
- Direktur Utama PT Astra Otoparts Tbk Hamdani Dzulkarnaen Salim (Chair of Future of Work & Education Task Force)
- Executive Director Triputra Group Arif Rachmat (Chair of Trade & Investment Task Force)
- Direktur PT Bank Central Asia Tbk Haryanto Tiara Budiman (Chair of Integrity and Compliance Task Force)
- Direktur Utama PT Unilever Indonesia Tbk Ira Noviarti (Chair of Woman in Business Action Council). (*) Dicky F. Maulana