Jakarta – Badan Wakaf Indonesia mengaku bahagia dengan masuknya Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai pemegang saham mayoritas di Bank Muamalat. Komisioner Badan Wakaf Indonesia Irfan Syauqi Beik berharap agar persoalan fundamental Bank Muamalat sebelumnya dapat terselesaikan di era BPKH saat ini.
“Bank Muamalat ini kan bank syariah pertama di Indonesia, dan ini bank yang too holy to fail, tidak boleh gagal. Karena itu kami sangat senang dengan keputusan investasi BPKH untuk masuk ke Bank Muamalat. Kita pun berharap bahwa keberadaan BPKH di Muamalat ini memiliki multiplier effect terhadap penguatan perekonomian, termasuk di dalamnya tentu penguatan perekonomian syariah, berikut turunannya seperti sektor wakaf,” ucap Irfan, pada sebuah diskusi yang digelar Infobank dan Bank Muamalat dengan tema “Babak Baru Perbankan Syariah 2022: Peran Kepemimpinan dan Strategi Jitu dalam Ekspansi Bisnis Keuangan Syariah”, Kamis 20 Januari 2022.
Ia pun menambahkan, bahwa Badan Wakaf Indonesia sangat berharap kinerja Bank Muamalat bisa meningkat pesat agar dapat menjadi major player (pemain utama) di industri keuangan syariah. Irfan pun menyarankan ada perubahan konsep dari Bank Muamalat atas kecenderungan layanan bisnisnya ke depan.
“Jadi nanti kampanyenya misalnya bukan hanya mengajak masyarakat untuk menabung di bank, tapi juga ikut berbagi melalui instrumen-instrumen yang ada di dalam ekonomi syariah. Jadi, ini yang kita harapkan, sehingga multiplier effect nya betul-betul terlihat nantinya,” paparnya. (*) Steven Widjaja