Semarang – PT BPR BKK Jateng resmi mendapat izin operasional untuk menjalankan bisnis sebagai Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan aktivitasnya layanannya menjangkau seluruh kabupaten/kota di provinsi ini.
Direktur Utama BPR BKK Jateng, Koesnanto mengatakan, Surat Keputusan Izin Operasional OJK itu resmi diterbitkan tertanggal 16 Desember 2021, dan berlaku efektif setelah melakukan kegiatan operasional selambatnya 40 hari setelah tanggal izin usaha.
Menurut dia, izin operasional tersebut diterbitkan setelah upaya perseroan memenuhi berbagai persyaratan sesuai ketentuan otoritas, termasuk di dalamnya adalah kecukupan modal untuk menjalankan bisnis BPR.
“Kecukupan modal BPR BKK Jateng dalam posisi cukup baik untuk menyerap potensi risiko yang dihadapi. Rasio kecukupan modal hingga bulan Desember 2021 sebesar 28,89 persen,” ujar Koesnanto dalam keterangan tertulisnya, Senin, 17 Januari 2022.
Izin Operasional itu diserahkan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana, kepada Sekda Jateng Sumarno, disaksikan Deputi Komisioner Pengawas Perbankan 1 OJK Teguh Supangat, Deputi Pengawas Perbankan 4 OJK Bambang Widjanarko, dan Kepala OJK Kantor Regional 3 Jateng dan DIY Aman Santosa.
Langkah pemenuhan modal itu antara lain terkait dengan efektifitas merger 27 PD BKK kabupaten/kota di Jateng menjadi BPR BKK Jateng sejak 2019 lalu, dengan terus berjalannya proses konsolidasi internal. Kata Koesnanto, pihaknya juga terus mendorong langkah-langkah penyehatan 27 BPR BKK di kabupaten/kota, di mana kini semuanya sudah mencatatkan laba, dari sebelumnya hampir separuh yang mengalami kerugian.
“Sampai dengan Desember 2021, jumlah modal disetor PT BKK JATENG (Perseroda) senilai Rp345,05 miliar, dimana porsi yang disetor oleh pemerintah Provinsi Jateng sebesar Rp166,29 miliar atau 48,19%, dan pemerintah kabupaten/kota (sebagai pemegang saham-Red) tercatat mencapai Rp178,76 miliar atau 51,81%” jelasnya.
Koesnanto menuturkan, BPR BKK Jateng mencatat kinerja positif sepanjang 2021, dengan mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 9,6 persen year on year (yoy) atau Rp223 miliar, DPK tumbuh 8,33 persen yoy atau Rp169 miliar, penyaluran kredit tumbuh 9,93 persen yoy atau Rp134 miliar.
“Perseroan juga mencatatkan sejumlah rasio keuangan yang sangat baik di akhir 2021, dengan CAR di posisi 28,89 persen naik 2,81 persen (yoy), ROA 2,38 persen atau naik 0,67 persen (yoy). BPR BKK Jateng bahkan membukukan laba Rp 56 miliar pada Desember 2021,” paparnya.
Di 2022, Koesnanto mengungkapkan, BPR BKK Jateng menargetkan pertumbuhan kinerja cukup tinggi bersmaan denga berbagai indikator pemulihan ekonomi pasca covid-19, antar lain aset tumbuh mencapai Rp2,786 triliun, DPk tumbuh menjadi Rp2,355 triliun, penyaluran kredit menjadi Rp1,282 triliun, dan laba mencapai Rp75,96 miliar.
“Sementara target rasio keuangan ditargetkan antara lain kecukupan modal atau CAR sebesar 28,97 persen, kredit macet atau non performing loan (NPL) sebesar 6,55 persen, dan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 73,19 persen, di mana diharapkan BPR BKK dapat menjalankan fungsi intermediasi perbankan dengan baik,” terangnya.
Untuk mendukung pencapaian kinerja di 2022, menurut dia, perseroan terus memacu peningkatan pelayanan kepada nasabah, dengan melihat perkembangan dan perubahan bisnis yang terjadi, khususnya bersamaan dengan tren teknologi informasi, dengan maraknya digitalisasi.
Koesnanto berujar, BPR BKK Jateng juga akan membangun arsitektur teknologi untuk mengantisipasi perubahan perilaku masyarakat yang luar biasa, dalam menjawab tantangan, termasuk menghadapi perkembangan fintech. Perseroan juga akan menyiapkan alat-alat, aplikasi-aplikasi, misalnya aplikasi BKK COD yang tengah disiapkan. Keunggulannya, dapat dimanfaatkan untuk mencairkan kredit di rumah debitur, dengan akad kredit bisa disaksikan ahli waris, tanpa meninggalkan keunikan layanan BPR.
“Kami juga sedang menyiapkan konten-konten, sekaligus untuk melawan pinjol-pinjol ilegal. Kami memiliki berbagai produk kredit dengan penawaran menarik, antara lain BKK Korporasi, BKK Bumdes, BKK Sinden (untuk seni industri kreatif), dan BKK Joglo (untuk pemilikan rumah). Sedangkan produk simpanan ada Tabungan Tamades dengan undian berhadiah mobil. Dengan berbagai produk dan program yang dihadirkan, kami mengajak masyarakat memanfaatkan BPR BKK Jateng,” ucapnya. (*)