Jakarta – Di tengah kondisi penuh tantangan akibat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, RSM, network kantor akuntan audit, pajak, dan konsultansi global mengumumkan pendapatan global sepanjang tahun 2021 berhasil tumbuh sebesar 15,8% menjadi US$ 7,26 miliar, dan jumlah tim bertambah menjadi 51.000 orang yang tersebar di 123 negara.
Jasa konsultansi mencatatkan pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 38%. Hal ini didorong oleh meningkatnya kebutuhan perusahaan di skala menengah, yaitu perusahaan dengan pendapatan tahunan US$ 10 juta – US$ 1 miliar, untuk melakukan transformasi proses bisnis sebagai bentuk adaptasi terhadap pandemi, serta seiring dengan meningkatnya isu cybersecurity. Selain itu, peningkatan ini juga didukung oleh aktivitas Merger & Acquisition (M&A).
Pendapatan jasa audit di tahun 2021 juga berhasil tumbuh 8% berkat penambahan jumlah klien yang diperoleh sepanjang tahun 2020. Pendapatan dari jasa pajak pun meningkat 8%, terutama didorong oleh jasa konsultansi pajak.
Dengan meningkatnya aktivitas M&A secara global, menyebabkan peningkatan permintaan untuk jasa tax structuring dan due diligence. Lebih lanjut, terdapat pula peningkatan permintaan untuk cross-border tax advisory dikarenakan kompleksitas peraturan pajak internasional. Selain audit dan pajak, pendapatan dari jasa akuntansi meningkat 19% dari tahun lalu.
Chief Executive Officer (CEO) RSM Jean Stephens menilai, selama satu tahun terakhir, perusahaan-perusahaan mengalami ketidakpastian dan perubahan yang cepat diakibatkan oleh pandemi.
Untuk bisnis di pasar menengah, ini adalah kesempatan untuk mengubah tantangan menjadi peluang untuk membuat solusi kerja yang fleksibel dan cepat, mengutamakan digital dan berbasis data. Karena bisnis-bisnis ini ingin mengubah cara kerja mereka di era pasca pandemi sehingga dukungan konsultansi dari para spesialis menjadi sangat penting.
“Anggota RSM di seluruh dunia telah bekerja sangat keras di masa-masa yang penuh tantangan. Hal ini membutuhkan perspektif baru, pendekatan yang inovatif, dan pandangan ke depan untuk memastikan pemilik, dewan direksi, dan pemimpin perusahaan siap untuk maju di era bisnis baru. Hasil pencapaian kami yang bagus mencerminkan laju perubahan ini, serta komitmen kami untuk mendukung pertumbuhan bisnis sekarang,” jelas Jean Stephens.
RSM Indonesia, salah satu anggota dari RSM Internasional, yang telah hadir lebih dari 35 tahun di Indonesia, juga menunjukan kinerja yang positif.
‘’Pertumbuhan jasa audit, pajak dan konsultansi kami juga meningkat. Cukup banyak perusahaan tercatat yang mempercayakan kami sebagai auditor laporan keuangannya. Sejalan dengan tren global, di Indonesia, permintaan terkait jasa konsultasi perpajakan, transaction advisory, manajemen risiko, audit internal, keamanan teknologi informasi, dan perencanaan infrastruktur teknologi juga meningkat,’’ jelas Angela Simatupang, International Contact Partner RSM Indonesia.
Angela Simatupang, yang juga merupakan salah satu Direktur di Global Board RSM International ini menambahkan bahwa di Indonesia, sejak pandemi melanda, RSM terus berusaha untuk berbagi wawasan tentang perpajakan dan panduan peraturan, teknologi informasi, dampak industri, dan perekonomian secara keseluruhan melalui serangkaian acara webinar gratis dan terbuka untuk umum.
‘’Itu adalah cara kami untuk tetap terhubung dengan stakeholders dan komunitas secara umum, karena kami menghargai hubungan kami dengan klien, dan kami berkomitmen untuk mendukung klien kami seiring dengan perkembangan situasi. Terima kasih kepada klien kami dan semua yang telah bersama kami dalam perjalanan tahun 2021 kemarin,” terangnya.
Global M&A Tax Virtual Hub adalah serangkaian kolaborasi internasional yang pertama di seluruh RSM pada tahun 2021 sebagai tanggapan di tahun kedua pandemi. Platform tersebut menggabungkan para ahli lokal dan global untuk mendukung bisnis di pasar menengah melakukan transaksi M&A antar negara. (*)