Jakarta – Masuknya varian Covid-19 Omicron menjadi ancaman penanganan pandemi pasca periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Untuk itu, Satgas Penanganan Covid-19 meminta agar setiap pemerintah daerah untuk siaga menghadapi kenaikan kasus Covid-19.
“Perlu diperhatikan bahwa pada beberapa daerah data kenaikan kasus banyak dikontribusikan oleh pencatatan kasus dari pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia,” jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dikutip 7 Januari 2022.
Dampak Nataru pada kenaikan kasus umumnya mulai terlihat setelah 2 minggu. Wiku mengingatkan agar setiap daerah berupaya mencegah agar importasi kasus ini tidak lolos ke masyarakat, serta melakukan langkah pengendalian apabila terjadi indikasi transmisi komunitas sedini mungkin.
Dari data terbaru, ada kenaikan kasus aktif ini pada sejumlah provinsi. Terjadi kenaikan selama 4 minggu berturut-turut yaitu di provinsi Ibukota DKI Jakarta dan Kepulauan Riau. Lalu, kenaikan dalam 3 minggu berturut-turut di Kalimantan Selatan dan kenaikan dalam 2 minggu terakhir di Aceh, Sumatera Utara, Banten, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara serta Papua.
“Kedisiplinan protokol kesehatan di tempat umum dan bagi pelaku perjalanan juga perlu untuk selalu diawasi dan ditegakkan untuk mencegah semakin meluasnya penularan,” pungkas Wiku. (*)
Editor: Rezkiana Np