Jakarta – Perekonomian Jakarta memiliki peran signifikan dalam ekonomi. Itu karena, DKI Jakarta adalah episentrum perekonomian nasional. Kalau Jakarta terhambat perekonomiannya, perekonomian Indonesia juga akan berdampak.
Demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Perry Warjiyo dalam sebuah webinar ISEI bertema “Outlook Perekonomian Jakarta 2022: Herd Immunity dan Pemulihan Ekonomi”. Menurutnya, peran Jakarta dalam pemulihan ekonomi, antara lain tercermin pada signifikannya konsumsi rumah tangga Jakarta dalam mempengaruhi output wilayah lain.
Selain itu, kata Gubernur Bank Indonesia inj, di sektor keuangan, DKI Jakarta juga memegang peran penting, karena outstanding kredit di DKI Jakarta mencapai 29% dari kredit nasional dan simpanan masyarakat DKI Jakarta mencapai 49% dari total simpanan nasonal. Kemudian, di sistem pembayaran, khususnya nontunai, dari total Rp7,361 triliun transaksi, 40% bersumber dari transaksi di DKI Jakarta.
“Kami optimis. Seiring dengan perbaikan ekonomi dunia dan nasional, penyediaan vaksinasi COVID-19 serta berlanjutnya pembangunan infrastruktur di Jakarta, ekonomi Jakarta diperkirakan akan membaik, tumbuh pada kisaran 3,5-4,3% pada 2021 dan kisaran 5,3%-6,1% pada 2022. Sumber pertumbuhannya bisa dari ekspor, investasi, konsumsi,” kata Perry, Jumat 24 Desember 2021.
Lebih lanjut Perry mengungkapkan, bahwa ada lima kebijakan atau strategi dan inovasi untuk pemulihan ekonomi, diantaranya yaitu stimulus fiskal dan moneter, akselerasi transformasi keuangan, digitalisasi ekonomi dan keuangan, akselerasi transformasi sektor riil dan ekonomi keuangan inklusif dan hijau. (*) Ayu Utami