Jakarta–Bank Indonesia (BI) menilai, belanja modal pemerintah yang terus meningkat di tahun ini khususnya pada sektor infrastruktur, diyakini mampu menjadi salah satu program prioritas pemerintah untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, fokus pemerintah saat ini, adalah mempercepat proyek pembangunan infrastruktur di dalam negeri. Namun, hal ini harus diiringi dengan peningkatan sumber daya manusia yang memumpuni, sehingga dapat menarik minat investasi.
“Pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi, hanya dengan belanja pemerintah ini,” ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Rabu, 23 Maret 2016.
Dengan adanya keterlibatan investor, baik dari pihak swasta maupun luar negeri tersebut, maka, kata Perry, dampaknya tentu akan sangat positif bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia. Terlebih, kas keuangan negara pun tidak akan terbebani terlalu dalam.
“Infrastruktur, investasi, dan sumber daya manusia harus bisa menjadi fokus. Tugas pemerintah setelahnya, bagaimana mempercepat pembangunan, serta program sosial yang ditargetkan,” tukas dia.
Jika hal tersebut bisa dilakukan secara maksimal, lanjut Perry, maka pertumbuhan ekonomi diperkirakan dapat tumbuh dikisaran 7% pada 2020 mendatang. Mengingat proyek pembangunan infrastruktur ini merupakan program pemerintah untuk jangka panjang.
“Laju inflasi juga harus terjaga, sehingga biaya distribusi logistik bisa lebih rendah. Secara total, maka pertumbuhan bisa mendekati 7% pada 2020 mendatang,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, dalam APBN 2016, belanja modal yang digelontorkan pemerintah pada tahun ini berada di kisaran Rp313 triliun, dimana hampir 90% diperuntukkan untuk belanja infrastruktur. Artinya, pemerintah siap menggelontorkan setidaknya Rp281,7 triliun untuk pembangunan. (*)
Editor: Paulus Yoga