Jakarta – PT Principal Asset Management (Principal) telah meluncurkan Principal Haji Muda, program investasi reksa dana Syariah dengan akses digital yang pertama di Indonesia untuk perencanaan ibadah Haji. Principal Haji Muda adalah program investasi yang dapat diakses melalui aplikasi Principal ID. Program dan aplikasi ini secara resmi berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan didukung penuh oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Skema program investasi untuk perencanaan ibadah Haji ini telah memenuhi kaidah investasi Syariah yang tepat dan dapat memenuhi kebutuhan Muslim dan Muslimah muda di Indonesia dalam mengumpulkan dana awal untuk booking kursi perjalanan ibadah Haji di usia yang masih muda.
Sesuai dengan riset yang dilakukan oleh Principal kepada 426 responden, 80% responden Indonesia sangat ingin untuk bisa menunaikan ibadah Haji dan 70% dari antaranya ingin untuk bisa berangkat Haji di usia muda, apabila mereka mampu mengumpulkan dana. Saat ini, mayoritas masyarakat Indonesia lebih banyak mengumpulkan dana setelah melewati usia muda atau produktif. Hal ini berujung pada keberangkatan Haji yang dilaksanakan pada usia yang tidak produktif yang memungkinkan adanya masalah kesehatan ataupun tantangan lainnya, dan akhirnya membuat mereka belum dapat menunaikan ibadah Haji.
Anggota Badan Pelaksana BPKH, A Iskandar Zulkarnain mengatakan, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mendukung gerakan Ayo Haji Muda, dimana gerakan moral ini membangun kesadaran untuk mengutamakan ibadah haji, dan mempersiapkannya sejak dini. Sebagaimana diketahui sebagian besar jemaah haji reguler mendaftarkan haji saat usianya diatas 40 tahun, sehingga dengan masa tunggu yang panjang sulit untuk dapat menunaikan ibadah haji saat usia dibawah 60 tahun. Padahal Ibadah haji merupakan ritual ibadah yang mengandalkan kekuatan fisik.
“Semoga dengan memudahkan untuk merencanakan dan mengumpulkan biaya awal ibadah Haji, kami yakin bahwa masyarakat Indonesia dapat berpartisipasi untuk menunaikan ibadah Haji pada usia yang produktif,” ujar A Iskandar Zulkarnain secara virtual, Senin, 25 Oktober 2021.
Menurut Direktur Syariah PT Principal Asset Management, Fadlul Imansyah, Principal memahami pentingnya mengumpulkan dana untuk menunaikan Ibadah haji ke Tanah Suci bagi masyarakat Indonesia. “Kami sangat senang untuk menggunakan pengalaman investasi yang kami miliki dalam skala global, dan menggabungkannya dengan pemahaman serta pengalaman kami dalam pelaksanaan investasi Syariah, sehingga kami bisa memberikan solusi investasi baru untuk membantu konsumen merasa optimis dalam mengumpulkan dana guna mencapai cita-cita mereka berangkat ke Tanah Suci,” ucapnya.
Dato’ Paduka Syed Mashafuddin Bin Syed Badarudin selaku Chief Executive Officer Principal Islamic Asset Management dan Head of Islamic Business dari Principal Group pun mengatakan, miisi perusahaan adalah untuk menumbuhkembangkan kemandirian finansial bagi semua orang, melalui solusi investasi inklusif dan upaya transformasi digital. “Pandemi telah mempercepat perjalanan transformasi digital kami, dan dengan kerjasama bersama partner strategis kami, kami mampu memberi solusi investasi yang sesuai kaidah Syariah untuk memenuhi kebutuhan finansial nasabah kami,” paparnya.
Sementara itu, Iggi Achsien, Sekretaris Jenderal dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menyambut baik inisiatif dari Principal Asset Management berupa inovasi yang membuka kesempatan bagi masyarakat untuk menunaikan cita-cita penting dalam hidup, yaitu menunaikan ibadah Haji. Program ini, kata dia, perlu didukung bersama dan diharapkan program ini dapat lahir suatu gerakan berkelanjutan yang mendorong peningkatan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk melek finansial.
Dalam rangka sosialisasi pentingnya mengumpulkan biaya Haji saat usia produktif dan pengenalan program Principal Haji Muda sebagai salah satu cara untuk memenuhi aspirasi tersebut, Principal akan bekerjasama dengan BPKH dan MES untuk mengadakan sosialisasi ini ke berbagai komunitas dan universitas di Indonesia. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, para Muslim dan Muslimah muda dapat lebih merasa optimis untuk mengumpulkan biaya berhaji sedini mungkin. (*)