Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang dikabarkan tengah menjajaki peluang memiliki anak usaha bank digital, diprediksi bakal merealisasikan langkah tersebut dengan menggandeng perusahaan teknologi.
Kendati belum ada pernyataan resmi dari manajemen BNI bakal mengakuisisi bank kecil mana, namun hal ini direspon pasar modal dengan mengoleksi saham-saham bank mini.
Menurut catatan Infobanknews, beberapa saham bank mini yang menggeliat pada perdagangan hari ini (18/10/2021). Paling diminati adalah saham PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) yang terbang 15,58% ke level Rp1.595. Lalu ada emiten berkode saham BACA atawa PT Bank Capital Indonesia Tbk, yang harga sahamnya naik 5% menjadi Rp328. Tidak ketinggalan saham PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) yang diminati sehingga harga sahamnya naik 4,07% ke level Rp179.
Ketiga bank tersebut memang sedang dalam tahap penguatan permodalan untuk memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI). Di mana dilakukan peningkatan modal secara bertahap permodalan Bank Umum yakni pemenuhan Modal Inti minimum dan CEMA minimum Rp3 triliun paling lambat 31 Desember 2022. Untuk tahun ini, diharapkan bank-bank yang termasuk kategori BUKU 1 dan 2 dalam pengelompokkan sebelumnya bisa memenuhi ketentuan modal inti minimal Rp2 triliun.
Rumor bank dengan logo angka 46 melirik bank kecil ini, diiyakan oleh seorang eksekutif pasar modal. Menurutnya, BNI bakal berkolaborasi dengan perusahaan teknologi.
Walau belum dikonfirmasi pihak BNI, namun demikian pernyataan eksekutif pasar modal itu sejalan dengan perkataan Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar ketika berpendapat soal bank digital. “Kalau teknologi tidak punya, kita tidak akan bisa jadi bank digital. Kuncinya di teknologi,” tukasnya dalam paparan kinerja Kuartal II-2021.
Pola kerja sama antara perbankan dan perusahaan teknologi dalam menghadirkan bank digital pun sudah pernah dilakukan sebelumnya. Jadi bukan sesuatu hal yang baru dan tabu, ini bisa dilakukan bila melihat contoh berdirinya bank digital Bank Jago, Bank Neo Commerce dan Sea Bank.
Seperti diketahui, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) saat ini dimiliki oleh Gojek, yang juga telah merger dengan Tokopedia membentuk induk usaha GoTo. Bank Neo Commerce (BBYB) kepemilikan sahamnya sudah menjadi klaim Akulaku Silvrr, yang memiliki hubungan dengan Alibaba asal China. Di Sea Bank, ada perusahaan teknologi SEA Ltd yang sudah menyaplok mayoritas saham Bank Kesejahteraan Ekonomi.
Langkah-langkah yang diambil bank-bank digital tersebut sangat bisa ditiru oleh BNI dalam mengembangkan bank kecil hasil akuisisi yang akan difokuskan menjadi bank digital. “Bank Besar lebih mudah kalau mengembangkan bank digital melalui bank yang lebih kecil karena lebih fleksibel,” ucap Suria Dharma, Head of Research Samuel Sekuritas. (*)