Jakarta – Saat ini, 86% nasabah Bank BCA sudah terbiasa dengan transaksi via digital dan serba online. Meskipun demikian, Bank BCA tetap mendirikan bank digital baru, yaitu Bank Digital BCA.
Menanggapi hal ini, Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan pembentukan bank digital adalah salah satu langkah perseroan untuk menggaet niche market atau ceruk pasar baru. Menurutnya, pasar milenial memerlukan sentuhan-sentuhan khusus yang saat ini belum dihadirkan oleh Bank BCA.
“Nieche market itu pasti ada. Para milenial membutuhkan touch khusus, fitur fitur khusus yang sesuai kebutuhan mereka. Jadi, kalau dimasukkan BCA semua, mungkin mereka tidak akan terpuaskan,” ujar Jahja pada paparan virtual, Kamis, 14 Oktober 2021.
Milenial atau generasi muda memang menjadi pasar menarik yang disasar oleh perbankan saat ini. Hasil Sensus Penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 mengungkapkan dari 270,20 juta jiwa penduduk Indonesia, 70,72% nya masih dalam usia produktif. Ini berarti, generasi milenial masih menjadi mayoritas dari komposisi penduduk.
Sejak diakuisisi pada 2019, Bank Digital BCA terus bertumbuh dan menggaet nasabah-nasabah milenial Indonesia. Hingga September 2021, BCA Digital mengungkapkan ada lebih dari 15.000 rekening yang dibuka lewat layanan Blibli x blu. Adapun nilai transaksinya mencapai Rp40 miliar. (*)
Editor: Rezkiana Np