Jakarta – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menyelenggarakan Investment Forum Kalimantan Utara. Acara ini digelar untuk mendorong investasi di provinsi tersebut.
Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang mengungkapkan ada banyak potensi yang terdapat di Kaltara. Salah satunya adalah potensi energi terbarukan.
“Ada banyak peluang yang dibuka Kaltara untuk investasi, namun ada tiga hal yang menjadi andalan karena potensinya yang memang bagus. Pertama adalah di sektor energi baru yang terbarukan (EBT),” ujar Zainal, pada keterangannya, 13 Oktober 2021.
Adapun pada rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kalimantan Utara 2021-2026 pengembangan EBT menjadi salah satu prioritas, khususnya energi air (Hydro Energy). Sumber energi lainnya yang potensinya bisa diperbesar adalah panas bumi (GeoThermal), sinar matahari (Solar Cell) dan Energi Hayati (BioFuel).
Potensi selanjutnya adalah pada industri pariwisata yang ramah lingkungan. Industri pariwisata saat ini menjadi salah satu pendorong perekonomian di Kalimantan Utara.
Industri pariwisata Kaltara dikembangkan dari pengembangan dan penataan desa wisata serta menjaga kelestarian alam yang mengedepankan kearifan lokal.
Terakhir, potensi ketiga yang didorong Kaltara adalah pengembangan lumbung pangan atau food estate di Kabupaten Bulungan. Pengembangan lumbung pangan menjadi faktor penting mengingat pada 2045 ibukota negara akan pindah ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Adapun aturan mengenai lumbung pangan sudah tertuang dalam dokumen arah kebijakan, strategi dan program pembangunan pertanian 2020 – 2024 milik Kementerian Pertanian.
Dengan potensi tersebut, Provinsi Kaltara berharap akan dapat meningkatkan investasi domestik. Sehingga, pembangunan hingga pengelolaan potensi tersebut bisa berjalan lebih cepat. (*)
Editor: Rezkiana Np