Jakarta–Bank Indonesia (BI) mengklaim stabilitas sistem keuangan masih tetap terjaga yang ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan kinerja pasar keuangan yang cukup kuat.
Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, hal ini tercermin pada rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat 21,5%, sementara rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) berada di kisaran 2,7% (gross) atau 1,4% (net) di sepanjang Januari 2016.
“Meskipun pelemahan ekonomi global dan domestik mengakibatkan kinerja korporasi di beberapa subsektor manufaktur dan sektor infrastruktur menurun, dampak penurunan kinerja korporasi tersebut pada ketahanan sistem perbankan relatif terbatas,” ujar Tirta, di Jakarta, Kamis, 17 Maret 2016.
Sementara dari sisi fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit tercatat 9,6% secara setahunan (yoy), sedikit menurun dari pertumbuhan bulan sebelumnya 10,4% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Januari 2016 tercatat sebesar 6,8% (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,3% (yoy).
Lebih lanjut dia mengungkapkan, pelonggaran kebijakan moneter, baik melalui penurunan BI rate dan GWM, yang mulai berdampak pada penurunan suku bunga perbankan, diperkirakan bakal memperkuat likuiditas dan mendorong peningkatan pertumbuhan kredit perbankan.
“Selain itu, untuk mendukung transmisi penurunan suku bunga kebijakan, struktur suku bunga operasi moneter (term structure) juga disesuaikan,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga