Jakarta – Saat ini, marak produk-produk investasi bodong yang beredar di masyarakat. Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal PPR (Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko) Luky Alfirman mengimbau masyarakat untuk selalu mengingat 2R dan 2L ketika memilih investasi, yaitu Return, Risk, Legal, and Logic.
“Pada aspek Return dan Risk, atau imbal hasil dan risiko, produk investasi yang memiliki keuntungan tinggi biasanya memilini risiko yang tinggi pula. Jangan sampai tergiur dengan produk yang menawarkan keuntungan tinggi tanpa memahami risikonya,” jelas Luky saat prescon virtual, Senin, 4 Oktober 2021.
Luky juga meminta setiap individu untuk memastikan legalitas produk investasi yang ditawarkan, sehingga tidak tertipu penawaran bohong. Terakhir, investor harus memahami alur investasi tersebut hingga bisa memberikan keuntungan bagi investornya. Jika tidak logis, investasi tersebut perlu dicurigai.
DJPPR menawarkan SBN Retail yang diterbitkan secara online sebagai salah satu pilihan investasi yang aman, mudah, menguntungkan, sekaligus mendukung APBN. Luky menjelaskan SBN Retail aman karena pembayaran kupon dan pokok hingga jatuh tempo dijamin oleh Undang-Undang. Dana pembayarannya pun disediakan oleh APBN tiap tahunnya.
Kali ini, pemerintah menerbitkan Obligasi Negara Retail Seri ORI020. SBN ini bisa jadi pilihan investasi aman dengan imbal hasil yang kompetitif. Mengutip dari situs kemenkeu.go.id, kupon ORI020 yang ditawarkan adalah sebesar 4,95%. Masyarakat dapat berinvestasi dengan mudah melalui 27 channel mitra yang sudah bekerja sama dengan pemerintah.
“Seluruh dana yang didapatkan dari penerbitan ORI020 akan digunakan untuk target pemenuhan APBN 2021. Pengunaannya adalah untuk penanganan dan penanggulangan Covid-19 salah satunya adalah untuk program vaksinasi,” jelas Luky. (*)
Editor: Rezkiana Np