Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatatkan aliran modal asing yang masih keluar atau capital outflow hingga minggu keempat September 2021 dengan total sebesar Rp5,92 triliun.
“Berdasarkan data transaksi 20-23 September 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp5,92 triliun,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono seperti dikutip Jumat, 24 September 2021.
Lebih lanjut, Erwin menjelaskan, aliran modal asing keluar paling besar berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp6,83 triliun. Sedangkan, aliran modal asing masuk, atau beli neto di pasar saham sebesar Rp0,91 triliun.
Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV September 2021, perkembangan harga pada September 2021 tetap terkendali dan diperkirakan deflasi 0,01% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi September 2021 secara tahun kalender sebesar 0,83% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,63% (yoy).
Penyumbang utama deflasi September 2021 sampai dengan minggu keempat yaitu komoditas telur ayam ras sebesar -0,08% (mtm), bawang merah dan cabai rawit masing-masing sebesar -0,03% (mtm), cabai merah sebesar -0,02% (mtm), serta bawang putih sebesar -0,01% (mtm). Sementara itu, beberapa komoditas mengalami inflasi, antara lain daging ayam ras dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,03% (mtm), sawi hijau dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” jelas Erwin. (*)
Editor: Rezkiana Np