Jakarta – Sejak diluncurkan Bank Indonesia (BI) 2 tahun lalu, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) semakin banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini tercermin dari jumlah penjual yang sudah menggunakan teknologi QRIS mencapai 9,34 juta pengguna.
Filianingsih Hendarta, Asisten Gubernur/Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI mengungkapkan, 86% dari jumlah penjual tersebut adalah UMKM. Menurutnya, sektor penopang ekonomi Indonesia ini sudah semakin terbiasa dengan aplikasi QRIS dalam transaksi sehari-hari.
“Segmennya berbagai macam, mulai dari pedagang kaki lima, toko terkemuka, mall, sampai dengan rumah-rumah ibadah dan donasi semua sudah menggunakan QRIS. Layanan ini juga didukung 66 penyelenggara bank dan non-bank yang sudah memiliki izin,” jelas Fili pada paparan virtualnya, 6 September 2021.
BI memperkirakan, 80 juta masyarakat setidaknya sudah bertransaksi melalui QRIS. Hal ini merupakan kabar baik karena menandakan kemajuan transaksi digital dalam negeri.
Selain mempermudah transaksi masyarakat, fitur QRIS rupanya juga banyak membantu dalam program-program pemerintah. Fili menuturkan, gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia, gerakan nasional bangga berwisata di Indonesia saja, dan elektronifikasi transaksi keuangan PEMDA menjadi beberapa contoh pemanfaatan QRIS dalam program pemerintah. (*)
Editor: Rezkiana Np