Jakarta – Muamalat Institute (MI) menjalin perjanjian kerja sama (PKS) dengan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), dalam menyiapkan sumber daya manusia di bidang ekonomi syariah, atau industri keuangan syariah yang unggul dan berkompeten. Kerja sama ini juga dalam rangka mendukung pelaksanaan pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi profesi.
Executive Director MuamaIat Institute Anton Hendrianto mengatakan, kerja sama ini merupakan upaya untuk menghasilkan generasi muda yang lebih baik lagi demi membangun perekonomian halal di Indonesia yang memiliki potensi besar. Kerja sama ini akan bersifat resiprokal untuk Industri dan Universitas yang bertujuan untul menciptakan ekosistem yang kuat dari semua pemangku kepentingan, terutama untuk Indonesia yang akan memasuki bonus demografi pada satu dekade kedepan, maka peningkatan kompetensi akan menjadi kata kunci.
“Kita harus berubah, bersinergi antara dunia kampus dan industri, agar bersama-sama bisa menciptakan generasi muda yang unggul dan berkompeten, khusus di bidang ekonomi syariah, atau industri keuangan syariah,” ujar Anton dalam keterangan resminya, Kamis, 12 Agustus 2021.
Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Anggito Abimanyu juga mengamini pernyataan ini dengan menyatakan, SDM yang berkualitas akan menjadi Game Changer dan faktor pembeda dalam persaingan usaha. Kerja sama ini menjadi pionir pada industri keuangan syariah.
Pelaksana Tugas Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Agus Maryono mengungkapkan, apresiasi atas terwujudnya perjanjian kerja sama antara Sekolah Vokasi UGM dan Muamalat Institute.
“Kerja sama ini merupakan keinginan untuk saling menunjang peran para pihak, dalam upaya peningkatan produktivitas dan daya saing lulusan melalui sektor pendidikan. Saya berharap melalui kerja sama ini, mahasiswa Vokasi kami betul-betul memahami dunia industri, dunia kerja, dan dunia usaha,” pungkas Agus. (*)
Editor: Rezkiana Np