Myriad: Media Sosial Generasi Baru Untuk Mengkonsumsi Konten Dengan Cerdas

Myriad: Media Sosial Generasi Baru Untuk Mengkonsumsi Konten Dengan Cerdas

Jakarta – Media sosial telah berkembang secara pesat selama beberapa tahun terakhir. Indonesia sudah mengalami enam media sosial besar dunia dimulai dari Facebook, Youtube, Twitter, Whatsapp, Instagram, dan TikTok.

Masa populernya masing-masing media sosial berbanding lurus dengan waktu pembuatannya. Tentu saja media sosial yang masuk ke Indonesia tidak terbatas kepada enam aplikasi ini saja, meskipun aplikasi-aplikasi tersebut sudah menjamur di dalam tata cara bersosialisasi masyarakat modern.

Seperti diketahui, selama ini konten media sosial yang kita dapat hanya diunggah pada aplikasi yang dimiliki oleh segelintir perusahaan. Walaupun pengguna bisa mengunggah konten, platform media sosial tersebut bukan sepenuhnya milik pengguna.

Media sosial seharusnya berkembang agar menjadi lebih fleksibel. Minat dari masing-masing pengguna harus diperhitungkan. Kesempatan untuk sukses juga harus diberikan secara adil kepada seluruh pengguna. Hal itu ada di media sosial generasi baru yang bernama Myriad sebagai media sosial terdesentralisasi.

Perbedaannya dengan media sosial lainnya adalah Myriad tidak dikontrol oleh sebuah perusahaan namun dikontrol oleh semua pengguna yang berpartisipasi di dalamnya.

“Untuk mudahnya, Anda dapat menganggap Myriad sebagai sebuah gerakan yang menunjukan cara bagaimana masyarakat pengguna dapat menguasai sebuah platform media sosial,” kata Jean-Daniel Gauthier, CEO Myriad.

Ia mengatakan, walaupun konsep Myriad sudah cukup unik, tim Myriad tidak buta dengan fakta bahwa generasi saat ini sudah terlalu terikat dengan platform media sosial yang ada dan berusaha menjadi komplementer dari alternatif gratis lainnya.

“Jika Anda takut ketinggalan konten dari kreator favorit Anda di platform lain, Anda tidak perlu khawatir. Myriad adalah platform meta-sosial, yang pertama dari jenisnya. Meskipun unggahan dipublikasikan langsung di Myriad, Anda tetap dapat mengakses konten dari media sosial eksternal. Anda dapat mengakses konten-konten berbeda dari berbagai macam media sosial melalui satu aplikasi saja,” jelasnya.

Konten dari berbagai media sosial ini lanjutnya akan digabungkan ke dalam feed berdasarkan topik pilihan pengguna yang disebut Experience. Experience adalah kumpulan unggahan dari banyak orang dengan berbagai macam topik. Untuk bisa membuat atau berlangganan Experience, pengguna diharuskan untuk membuat akun Myriad terlebih dahulu.

Setelah Experience dikonfigurasi oleh pengguna, server Myriad akan menelusuri akun yang dipilih di platform media sosial lain seperti Facebook, Twitter, Reddit, dan lain-lain. Server akan mencari unggahan yang relevan dengan konfigurasi pengguna tersebut untuk kemudian ditambahkan ke dalam Experience.

“Intinya, Anda dapat berpartisipasi dalam gerakan ini, tanpa harus ketinggalan konten dari kreator favorit Anda,” tambahnya.

Salah satu manfaat terbaik Myriad adalah Myriad memungkinkan pembuat konten mendapatkan uang dari konten yang telah mereka buat melalui kebijakan monetisasi pemberian tip dan token sosial. Hal yang terkeren dari semua ini adalah pengguna tidak perlu membuat akun Myriad untuk mulai menerima pembayaran.

Bagaimana caranya? Myriad memungkinkan Anda untuk memberikan tip pada unggahan di media sosial lainnya di mana pemiliknya belum membuat akun Myriad sama sekali. Ini karena Myriad menerapkan sistem escrow yang merupakan Smart Contract.

Smart Contract ini terikat kepada sebuah akun yang dibuat berdasarkan akun media sosial eksternal seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain.

“Jadi bisa dibilang bahwa secara tidak langsung, kita semua sudah memiliki akun Myriad. Sehingga kita hanya perlu melakukan registrasi untuk memverifikasi bahwa kita adalah pemilik akun sebenarnya. Dengan catatan satu-satunya cara agar Anda bisa menarik uang adalah dengan verifikasi kepemilikan akun Myriad Anda,” tutup Jean Daniel Gauthier. (*)

Related Posts

News Update

Top News