Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, aliran modal asing mulai masuk ke Indonesia senilai Rp14,68 triliun melalui berbagai instrumen pada awal Juni 2021.
“Berdasarkan data transaksi 31 Mei hingga 3 Juni 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp14,68 triliun,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat 4 Juni 2021.
Lebih lanjut Erwin menyatakan, aliran modal asing masuk paling besar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp12,27 triliun. Sementara itu aliran modal asing juga masuk neto di pasar saham senilai Rp2,41 triliun.
Dengan demikian, berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden jual neto Rp2,43 triliun. Sementara itu untuk remi CDS Indonesia 5 tahun turun ke level 74,71 bps per 3 Juni 2021 dari 75,78 bps per 28 Mei 2021.
Dalam laporan tersebut juga dilaporkan Survei Pemantauan Harga pada minggu I Juni 2021, dimana perkembangan harga pada minggu I Juni 2021 masih relatif terkendali dan diperkirakan deflasi 0,09% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juni 2021 secara tahun kalender sebesar 0,81% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,40% (yoy).
Erwin menjelaskan, penyumbang utama deflasi Juni 2021 sampai dengan minggu pertama yaitu komoditas daging ayam ras dan cabai merah masing-masing sebesar -0,08% (mtm), tarif angkutan antarkota -0,06% (mtm), cabai rawit -0,04% (mtm), bawang merah -0,02% (mtm), tomat, kelapa dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar -0,01% (mtm).
Sementara itu, beberapa komoditas mengalami inflasi, antara lain emas perhiasan sebesar 0,04% (mtm) telur ayam ras sebesar 0,03% (mtm) minyak goreng, nasi dengan lauk dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm). (*)
Editor: Rezkiana Np