Lampung – PT BTPN Syariah Tbk (BTPS) sebagai satu-satunya bank umum syariah yang fokus pada pelayanan nasabah perempuan prasejahtera produktif, berkomitmen untuk mengembangkan usaha mikro melalui akses permodalan serta pendampingan yang intensif kepada para pelaku usaha yang belum tersentuh layanan perbankan.
Business Coach BTPN Syariah, Andi Setio mengungkapkan, kebutuhan pelaku usaha ultra mikro tidak sebatas pada permodalan, tetapi pendampingan usaha juga sangat diperlukan agar usaha yang dibangun dapat berkembang. Ketika menjadi nasabah, para pelaku usaha mikro ini diberikan pelatihan keuangan seperti cara mengatur keuangan untuk usaha, dan menabung. Kemudian untuk pendampingan usaha, BTPN Syariah selalu mengadakan pertemuan rutin sebagai sarana yang untuk menjadi wadah diskusi dan sharing kondisi usaha nasabah yang difasilitasi oleh community officer.
“Kita memberikan pola pelatihan bisnis yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Misal jika ada kebutuhan nasabah untuk pengemasan produknya, kita berikan pelatihan tersebut,” ujar Andi kepada Infobank, di sela acara kunjungan bersama Media ke sentra inspiratif nasabah di kawasan Lampung, Jumat (21/5/2021).
Dalam mengembangkan usaha mikro, BTPN Syariah menggunakan metode pembiayaan berkelompok, yang terdiri dari perempuan keluarga prasejahtera produktif. Setiap kelompok atau sentra ini akan didampingi oleh community officer atau perseroan populerkan sebagai bankir pemberdaya yang mendampingi dan membina para pelaku usaha tersebut.
Di wilayah Sumatra, BTPS kini telah memiliki lebih dari 2.600 community officer, yang melayani pinjaman sekitar 720.000 sampai 750.000 perempuan dari keluarga prasejahtera.
Seperti yang disampaikan penjual jajanan pasar di Lampung, Husnul Khotimah, adanya akses pembiayaan modal dan juga pendampingan dari BTPN Syariah sangat membantu usahanya, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini. Menurutnya, sejak menjadi nasabah BTPN Syariah dua tahun lalu, usahanya kini telah berkembang.
“Pernah di awal pandemi omset saya berkurang drastis, dari biasanya Rp3 juta menjadi hanya Rp1 juta per bulan sehingga saya kesulitan untuk memutar modal. Alhamdulillah dengan pembiayaan dari BTPN Syariah serta pelatihan cara mengatur keuangan yang baik, usaha saya dapat bertahan menghadapi krisis,” ujarnya.
Selain Husnul Khotimah, sudah ada 152 ribu perempuan keluarga prasejahtera produktif yang tersebar di 15 kkabupaten di Lampung yang telah mendapatkan akses pembiayaan melalui BTPN Syariah. Total pembiayaan yang tersalurkan mencapai Rp541 miliar. (*) Dicky F. Maulana