Jakarta – Hasil merger Gojek dan Tokopedia yang membentuk Grup GoTo dinilai bakal memberikan tantangan tersendiri bagi industri perbankan khususnya pada bisnis konsumer.
Hal tersebut disampaikan Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan saat menghadiri diskusi Economic Outlook 2021. Panji menjelaskan, dengan terbentuknya GoTo, maka grup tersebut bakal memiliki ekosistem besar terutama dari mitra kedua perusahaan yang bisa digarap ke sektor jasa keuangan lainnnya.
Oleh karena itu, industri perbankan dinilai harus selalu bersiap diri menyesuaikan keinginan pasar dalam menghadapi persaingan bisnis konsumer tersebut.
“Kue yang besarnya adalah dari sisi yang ada di e-commerce sama dari sisi mitra yang dimiliki Gojek. Karena mereka multifungsi tidak hanya jasa pick up saja dan dengan bergandengan e-commerce Tokopedia bakal menjadi lebih seru. Tentu saja apa yang kita lihat bersama ini akan membuat konsumer banking di perbankan akan selalu menyesuaikan diri srategi di konsumer banking,” jelas Panji melalui video conference di Jakarta, Rabu 19 Mei 2021.
Panji menilai, rencana bisnis industri perbankan telah mengatur strategi bagaimana memikat nasabah melalui berbagai layanan digitalisasi salahsatunya pembukaan rekening tanpa perlu ke cabang hingga pada sistem pembayaran.
Panji pun menyebut, secara industri perbankan tidak khawatir dan tidak merasa tersaingi terkait bisnis sistem pembayaran mereka dengan adanya merger GoTo. Panji percaya porsi kue pasar jasa keuangan nasional masih cukup besar.
“Dari sisi payment itu numpang lewat fee kecil strategi bank bukan situ. Cuman bank liatnya konsumer dana di masyarakat lebih lengket kepada bank dengan memberikan layanan yang lebih excellent,” pungkas Panji.
Sebagai informasi saja, merger Grup GoTo sendiri telah mencatatkan total Gross Transaction Value (GTV) sebesar lebih dari US$ 22 miliar pada 2020. Dimana dalam setiap lini bisnisnya GoTo dinilai telah berkontribusi sebesar 2% kepada total PDB Indonesia. (*)
Editor: Rezkiana Np