Jakarta – Perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungan ataupun masyarakat melalui berbagai kegiatan seperti Corporate Social Responsibility (CSR) yang tujuannya untuk mengembangkan lingkungan serta memperbaiki kehidupan masyarakat hingga pada proses pembangunan ekonomi.
Deputi 7 Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Purwanto mengatakan, bahwa pembangunan berkelanjutan adalah tanggung jawab semua pihak. Pengembangan masyarakat adalah kewajiban semua pihak. Dengan CSR perusahaan, sedikit-banyak, masyarakat akan merasa terlindungi. Hal seperti itu yang sangat diperlukan untuk mengatasi konflik sosial. CSR pun menguatkan reputasi dan bisnis perusahaan.
“Saat dampak Covid-19, tindakan-tindakan yang membantu komunitas, sangat diperlukan,” ujar Wawan dalam sambutannya di acara TOP CSR Awards 2021 yang di gelar di Jakarta, seperti dikutip Jumat, 23 April 2021.
Sementara itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ridwan Jamaluddin juga mengungkapkan, penyelenggaraan atau penyaluran CSR harus tepat sasaran ke masyarakat. “Apa pun sektor bisnisnya, CSR-nya harus terasakan oleh masyarakat. Sementara bagi pemerintah RI, CSR wujud tanggung jawab perusahaan pertambangan ke masyarakat,” ucapnya.
Atas dasar itu, Top Business, bekerja sama dengan sejumlah institusi sepertiKomite Nasional Kebijakan Governance, Yayasan Pakem, Dwika Consulting, Lembaga Kajian Nawacita, Sinergi Daya Prima, Mitra Bhadra Consulting, Solusi Kinerja Bisnis, Indonesia Shared Value Institute, dan lain-lain menggelar penghargaan bidang CSR perusahaan, TOP CSR Awards 2021, yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan terkemuka.
Penghargaan yang digelar setiap tahunnya ini merupakan kesinambungan dari penghargaan serupa yang diberikan di tahun-tahun sebelumnya. Beberapa perusahaan yang memiliki CSR terbaik di antaranya adalah PT Kideco Jaya Agung, PT Geo Dipa Energi (Persero), PT Astra International Tbk, PT Bank Central Indonesia Tbk, Dharma Group, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, ExxonMobil, PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Polytama Propindo, PT Petrokimia Gresik.
Selanjutnya, PT Sasa Inti, PT Sharp Electronics Indonesia, PT Asmin Bara Bronang, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Jatim Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Tidak ketinggalan Laznas BSM Umat, sebagai Penyelenggara CSR juga mendapat penghargaan. Selain itu, puluhan perusahaan terbaik, juga mendapatkan penghargaan TOP CSR Awards 2021.
Ketua penyenggara TOP CSR Awards 2021, Moh Lutfi Handayani mengatakan, Penghargaan Top CSR Awards tahun ini mengangkat tema “Peran Strategis CSR dalam Mendukung Keberlangsungan Bisnis yang Berkelanjutan di Masa Kenormalan Baru”. Dirinya menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 150 perusahaan finalis (dari 800 perusahaan – long list). Meningkat 25% dari tahun 2020 lalu yang sebanyak 120 finalis.
Setiap tahun, TOP CSR Awards selalu diikuti oleh ratusan perusahaan. Selain proses penilaian yang obyektif dan independent, setiap peserta mendapat banyak manfaat karena dapat terpacu serta terus belajar dan berusaha untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas program-program CSRnya.
Lutfi menegaskan, bahwa kegiatan tahunan TOP CSR Awards ini, tidak hanya sekedar ajang pemberian penghargaan tertinggi kepada perusahaan yang dinilai berhasil dalam menjalankan program CSR/ TJSL/ Community Development yang efektif dan berkualitas saja. Namun juga sebagai sarana pembelajaran Bersama bagi para peserta, untuk meningkatkan kualitas program CSR dalam mendukung bisnis yang berkelanjutan.
Dalam wawancanra penjurian, Dewan Juri memberikan masukan dan saran-saran perbaikan kepada para peserta, untuk peningkatan kualitas CSR perusahaan ke depan. Selain itu, seminggu sebelum acara penghargaan, ada kegiatan edukasi Indepth Webinar: ISO 26000 SR, agar semakin banyak perusahaan-perusahaan yang beoperasi di Indonesia, dapat mengadopsi klausa-klausa dalam ISO 26000 SR tersebut.
“Dan terlihat, dari tahun ke tahun, Program-program CSR perusahaan finalis, terus meningkat efektivitas dan kualitasnya. Manfaat tersebut yang menjadi salah satu daya tarik untuk mengikuti kegiatan TOP CSR Awards,” ucapnya.
Ketua Dewan Juri Top CSR Awards 2021, Mas Achmad Daniri menjelaskan sejumlah hal tentang ajang penghargaan tersebut. Ada beberapa kriteria utama penilaian terhadap program CSR perusahaan peserta. Pertama, adalah bagaimana tingkat Keselarasan CSR dengan Strategi Bisnis & Penerapan CSV (Creating Shared Value).
Kemudian yang kedua adalah Program CSR Unggulan di Masa Pandemi COVID-19. Hal ini menjadi penting, agar keberadaan CSR, dapat terus beperran untuk membantu perusahaan dalam kondisi dan situasi sulit seperti ini. Lalu ketiga, sejauh mana CSR perusahaan sudah mengadopsi CSR terhadap ISO 26000 Social Responsibility. Dan yang ke empat adalah bagaimana Kebijakan dan Sistem Tata Kelola CSR.
Secara umum, kata dia, sudah semakin banyak Program-program CSR perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia, yang sudah berupaya menyelaraskan dengan strategi bisnisnya. Jika selaras dengan strategi bisnis, maka akan tersedia peluang untuk menciptakan manfaat bersama bagi masyarakat setempat, perusahaan dan stakegolder termasuk Pemerintah. Namun demikian, jika hanya dipilih yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan saja, bisa jadi ada kepentingan stakeholder yang luput dari perhatian.
Oleh karena itu, lanjut dia, program pembangunan Pemerintah (pusat dan daerah) dan pihak swasta pelaku bisnis serta inisiatif dari unsur masyarakat setempat, harus dikolaborasikan dalam memaksimalkan tujuan SDG’s. Selain itu, sebagian besar perusahaan juga sudah banyak menjalankan program CSR, yang tidak hanya berfokus pada Pengembangan dan Pelibatan Masyarakat (atau CID- Community Involvement dan Development) saja, namun juga aktivitas CSR yang selaras dan relevan dengan 7 (tujuh) Core Subject di ISO 26000 SR.
“Sebagian perusahaan, mulai menjalankan CSR dengan pendekatan Corporate Shared Value (CSV), agar para stakeholders, baik di internal dan ekstenal perusahaan, dapat memperoleh manfaat bersama, dan dapat tumbuh bersama-sama. Sebagai catatan, bisnis perusahaan kita akan tumbuh berkelanjutan, jika berada dalam lingkungan yang baik dan kondusif,” ungkapnya. (*)