Jakarta – Indeks Inklusi Keuangan di Indonesia sudah mencapai 76% pada 2019 lalu. Meskipun demikian, Presiden Joko Widodo menargetkan angka inklusi keuangan bisa mencapai hingga 90% pada 2024 nanti. Untuk mencapai target ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah melakukan langkah-langkah untuk mendorong inklusi keuangan di masyarakat.
Pertama, menurut Dino Milano Siregar, Direktur Group Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan, OJK sudah membentuk innovation hub yang bernama Innovation Center for Digital Financial Technology (OJK-Infinity). Melalui platform ini, fintech dan masyarakat luas termasuk UMKM bisa mendapatkan berbagai informasi terkait inovasi keuangan digital.
“Peningkatan inklusi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Ada konsultasi khusus, atau kegiatan sosialisasi yang rutin kami lakukan di OJK Infinity untuk menambah pemahaman para pelaku industri atau UMKM di Indonesia,” ujar Dino dalam diskusi virtual, Kamis 22 April 2021.
Kemudian kedua, OJK juga memiliki program literasi keuangan digital yang sudah dilakukan sejak 2020. Hingga saat ini, ada lebih dari 19 modul sub-topik berbeda mengenai literasi keuangan digital yang disediakan oleh OJK. Melalui modul-modul ini, para fintech dan masyarakat bisa menambah pengetahuannya mengenai inovasi keuangan digital.
Selain itu, model dari modul edukasi ini pun cukup beragam, seperti e-book, buku, video, maupun berbentuk game. Setiap modulnya bisa menyesuaikan dengan target sasaran pembaca yang dituju. Contohnya seperti konten game edukasi yang dipadukan dengan entertainment untuk para milenial. Melalui konten-konten terkini dan platform yang memadai, OJK optimis target inklusi keuangan pada 2024 bisa tercapai. (*) Evan Yulian Philaret
