Jakarta – Pada hari ini (4/3) nilai tukar rupiah dibuka pada posisi Rp14.260/US$. Level tersebut tercatat melemah 0,11% jika dibandingkan perdagangan kemarin (3/3) sore di level Rp14.245/US$.
Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, masih berlangsungnya pandemi covid-19 di Indonesia turut mendorong pelemahan rupiah. Terlebih, strain baru covid-19 asal Inggris B117 telah muncul di Indonesia.
“Setahun pandemi COVID-19 mewabah di Indonesia, perekonomian masih terjerembak di jurang resesi. Sejak Kuartal Kedua tahun 2020, ekonomi Indonesia terus mengalami kontraksi, sehingga ekonomi sepanjang tahun 2020 masih minus 2,07%,” kata Ibrahim di Jakarta, Kamis 4 Maret 2021.
Meski begitu, menurutnya Pemerintah masih optimis ekonomi RI di tahun 2021 akan pulih atau tumbuh positif pada kisaran 4,5% hingga 5,3% dan bangkit dari jurang resesi. Prediksi tersebut sejalan dengan pemulihan perekonomian global yang diperkirakan juga akan tumbuh di rentang 4,0% hingga 5,5% di tahun ini.
“Adapun prediksi itu mengacu pada angka kesembuhan dari kasus COVID-19 yang meningkat hingga 85,88% dan tren angka kematian yang terus turun 2,71%. Selain itu, Pemerintah melalui berbagai kebijakan terus mengupayakan agar laju penyebaran virus bisa ditekan sehingga kesehatan dan perekonomian kita dapat pulih kembali,” ucap Ibrahim.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (4/3) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.299/US$ terlihat menguat dari posisi Rp14.334/US$ pada perdagangan Jumat kemarin (3/3). (*)
Editor: Rezkiana Np