Jakarta – PT Kimia Farma Tbk menyebut ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan kemandirian industri bahan baku obat (BBO) di dalam negeri.
Direktur Utama PT Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan, tantangan untuk industri BBO di antaranya, skala ekonomi, teknologi, sumber daya manusia, dan regulasi.
“Untuk pengembangan industri BBO, diperlukan dukungan dari seluruh pihak untuk menyelesaikan tantangan itu. Sehingga, ke depan kemandirian industri BBO dalam mengurangi ketergantungan impor, khususnya impor BBO farmasi dan penguatan industri farmasi dalam negeri,” ujar Verdi, Selasa, 16 Febuari 2021.
Ia menyebut, upaya perseroan dalam mewujudkan kemandirian BBO, dengan membangun fasilitas produksi BBO di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dan sudah memilki sertifikasi Cara Pembuatan Bahan Baku Obatdari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).
“Pengembangan BBO dilakukan sesuai dengan prioritas kebutuhan nasional, dimana sampai tahun 2020 telah berhasil memproduksi dan sembilan item BBO di tahun 2020,” ucapnya.
“Kita harapkan akan menurunkan impor BBO hingga sekitar 23 persen di tahun 2024 dengan terus melakukan pengembangan BBO lainnya,” sambung Verdi.
Selain itu, kata Verdi, perseroan juga menjalin kerja sama dengan perusahaan Korea Selatan yaitu Sung Wun Pharmacopia yang memiliki kapabiltas riset pengembangan BBO.
“Kerja sama ini memberikan kesempatan bagi SDM kami untuk memperoleh transfer knowledge dan transfer technology dalam pengembangan dan produksi BBO,” ujar Verdi. (*)