Jakarta – Saat ini, ada 6 lembaga dan institusi tanah air yang meneliti Vaksin Merah Putih dan terus mengalami kemajuan. Prof. Ali Ghufron Mukti, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kementerian Riset dan Teknologi mengungkapkan, perkembangan Vaksin Merah Putih sudah tepat pada waktunya dan kandidat vaksin akan segera diserahkan pada Bio Farma.
“Vaksin Merah Putih adalah vaksin yang dikembangakan berbasis virus COVID-19 yang beredar di Indonesia. Perkembangannya sampai saat ini sesuai target. Di Maret atau paling lambat April 2021 kandidat vaksin akan diserahkan ke PT. Bio Farma untuk diuji pada tahap selanjutnya,” ujar Prof. Ali Ghufron dalam diskusi virtual melalui kanal YouTube Lawan Covid19 ID, dikutip 10 Februari 2021.
Kemudian, Ghufron menjelaskan, langkah setelah kandidat diserahkan adalah uji pra klinis dan uji klinik I, II, dan III. Pada uji pra klinis, kandidat vaksin akan menggunakan hewan dan akan diuji menggunakan manusia pada uji klinik I, II, dan III. Setelah lulus uji klinis, kandidat vaksin akan diuji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) untuk mendapatkan izin penggunaan.
Pada kesempatan yang sama, Bambang Heriyanto, Juru Bicara Vaksinasi Bio Farma menyampaikan kesiapan PT. Bio Farma dalam memproses Vaksin Merah Putih. Menurutnya, Bio Farma saat ini sudah memproduksi vaksin Hepatitis B yang memiliki teknologi produksi tidak jauh berbeda dari Covid-19.
“Mudah-mudahan Bio Farma dengan kemampuannya saat ini bisa mensinergikan lembaga riset dan perguruan tinggi, sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri tapi juga ekspor ke luar negeri,” tutupnya. (*) Evan Yulian Philaret